1 Lagi Tewas, Anggota Santoso cs Tinggal 25 Orang

Rabu 27-04-2016,09:49 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA — Kelompok teroris Santoso cs kian terdesak. Seorang anggotanya yang tertembak di Poso Pesisir Selatan ternyata seorang beretnis Uighur bernama Mustafa Genc alias Musab. Dengan tewasnya Mustafa, maka anggota kelompok Santoso hanya tinggal 25 orang. Ketua Satgas Operasi Tinombala Kombespol Leo Bona Lubis mengatakan, anggota Santoso cs yang kini tinggal 25 orang ini tentu akan membuat operasi lebih mudah. Namun, petugas tetap saja harus mewaspadainya, mengingat luas area yang ditelusuri mencapai 700 km persegi. “Untuk yang Uighur awalnya ada enam, lalu empat tertangkap dan satu tertembak. Kini hanya tinggal satu orang saja. Mereka masih berupaya untuk terus menghindar,” paparnya kemarin (26/4). Lalu, bagaimana dengan pengejaran empat orang yang bersama orang Uighur yang tertembak? Dia menjelaskan, empat orang itu kabur menuju ke arah hutan Poso Pesisir Selatan. “Areanya gunung dan hutan. Jangan dibayangkan seperti Jakarta ya,” jelasnya. Sebab itu, lanjut Leo, empat orang itu hingga saat ini belum tertangkap. Dia menuturkan, upaya pengejaran terus dilakukan, semua akses akan ditutup agar mencegah orang keluar masuk. “Semoga secepatnya tertangkap,” terangnya. Sementara di kota Poso Pesisir Selatan juga telah ditempatkan sejumlah anggota. Bila petugas melihat adanya anggota Santoso cs, tentu mereka akan menangkap gerombolan teroris itu. “Semua sudah disiapkan,” jelasnya. Menurut dia, operasi pengejaran terhadap Santoso cs ini tidak akan berhenti hingga semuanya tertangkap. Harapannya, penangkapan mereka dapat meningkatkan keamanan wilayah Poso. “Sekarang ancaman paling nyata ya Santoso cs,” ungkapnya. Pengejaran kelompok Santoso cs sudah dilakukan hampir dua tahun. Santoso cs bisa bertahan karena terdapat pasokan logistik. Namun, pasokan itu sudah bisa dihentikan. Beberapa anggota Santoso cs akhirnya bisa ditangkap karena turun gunung untuk mencari makan. “Ya, pasokan logistik dari senjata hingga makanan terus dihentikan,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto. Salah satu pasokan terbesar yang dihentikaan adalah pengiriman belasan karung beras dan ratusan amunisi untuk Santoso cs. Sejak saat itu, kelompok Santoso sudah mulai melemah. “Tentunya, mereka tidak sekuat sebelumnya,” jelas jenderal berbintang satu tersebut. (idr/agm)

Tags :
Kategori :

Terkait