#NyalaUntukYuyun, Aksi Damai Kecam Kekerasan Seksual

Selasa 03-05-2016,22:37 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KEJAKSAN – Sejumlah aktivis perempuan di Cirebon menggelar aksi simpatik di depan Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (3/4) malam. Mereka menyalakan lilin, berorasi dan membacakan puisi, bentuk solidaritas kemanusiaan. Belum lama, kasus kekerasan seksual dialami YN (14), siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Korban ditemukan tewas setelah diperkosa ramai-ramai 14 remaja, 4 April 2016. Aksi para aktivis perempuan itu seiring ramainya pemberitaan dan netizen merespons kasus yang dialami YN. Netizen memunculkan tagar #NyalaUntukYuyun Saya bersama Yuyun #LightUpForYuyun Im With Yuyun. Koordinator aksi, Alifatul Arifiati menyampaikan, peristiwa serupa juga terjadi di Cirebon. Yakni ES (13), yang diperkosa pamamnya sendiri. Sementara sejumlah daerah lainnya seperti Jakarta, Blv (12) yang diperkosa gurunya. Kemudian MY (6) yang diperkosa ayah tirinya. Lalu NG (15) yang tidak bisa mengikuti UN karena mengalami kekerasan seksual. Korban juga diperkosa beramai-ramai dilakukan teman sekolahnya. Alif Menyebutkan, angka kekerasan seksual di Jawa Barat dan DKI Jakarta sepanjang tahun 2015, terdapat 215 kasus. Semuanya dialami perempuan. “Artinya, setiap bulan ada 17 perempuan menjadi korban kekerasan seksual,” ungkap Alif. Atas insiden di Bengkulu, kata Alif, publik mendesak agar aparat penegak hukum segara memproses kasus perkosaan yang dialami YY. Karena kekerasan seksual yang dialami korban merupakan pelanggaran berat Hak Asasi Manusia. “Kita juga mendesak agar DPR RI untuk segara membahas dan mengesahkan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual untuk menjamin kewajiban negara dalam mencegah kekerasan seksual dan menangani serta memulihkan hak korban,” kata Alif. Para aktivis perempuan itu merupakan elemen dari Fahmina Institute, Women Crisis Centre (WCC) Mawar Balqis dan Korps Perempuan PMII Cabang Cirebon.  (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait