Terbesar dalam Sejarah, 90 Kontraktor Berebut Mega Proyek Rp96 M

Rabu 11-05-2016,16:55 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Proyek terbesar dalam sejarah Kota Cirebon kembali dilelangkan. Setelah sebelumnya mengalami gagal lelang. Proyek bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai Rp96 miliar itu, menjadi rebutan puluhan perusahaan kontruksi dari berbagai wilayah di Indonesia. Kepala Bagian Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Cirebon, Chandra Bima Pramana SH MM mengatakan, semua lelang yang masuk Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sama perlakuannya. Termasuk di dalamnya lelang DAK Rp96 miliar. Hanya saja, karena nilainya paling besar dalam sejarah Kota Cirebon, lelang untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur di seluruh wilayah ini lebih menjadi fokus perhatian tim pokja. “Persyaratan lelang DAK Rp96 miliar lebih ketat. Tim kami harus jeli dan fokus,” ucap Chandra, kepada Radar, Selasa (10/5). Karena jumlahnya Rp96 miliar dan terbagi menjadi tiga proyek besar kontruksi, pendaftar dari berbagai daerah terus bertambah. Sampai Selasa (10/5), sudah ada 90 perusahaan konstruksi yang mendaftarkan diri sebagai peserta lelang. Proses akan terus berjalan sampai tanggal 17 Mei nanti. Dimana, saat itu tim pokja melalui LPSE akan mengumumkan pemenang lelang DAK Rp96 miliar. Selesai pengumuman ada masa sanggah minimal tiga hari. “Semoga tidak ada kendala lagi. Karena proyek infrastruktur ini sangat ditunggu masyarakat,” harapnya. Berdasarkan prediksi, tanggal 31 Mei nanti sudah ada penandatanganan kontrak kerja sama. Dengan demikian, pekerjaan pembangunan, perbaikan dan peningkatan infrastruktur di seluruh Kota Cirebon dapat dilakukan mulai 1 Juni 2016. Saat itu akan memasuki bulan puasa. Seperti diketahui, setiap bulan puasa jalanan kota selalu macet dan penuh sesak. Mulai dari kegiatan masyarakat, pekerjaan hingga menghabiskan waktu sore dengan mengelilingi kota. Ditambah, perbaikan jalan proyek DAK Rp96 miliar, diprediksi kemacetan akan bertambah. Namun, Chandra yakin PPK bersama kontraktor pemennag memiliki cara untuk meminimalisasi hal itu. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Ir H Yoyon Indrayana MT mengatakan, lelang proyek Rp96 miliar itu untuk beberapa pekerjaan. Mulai dari pembuatan dan peningkatan jalan raya, jembatan, drainase hingga trotoar di seluruh Kota Cirebon. Dari jumlah yang ada, banyak diantaranya terserap untuk wilayah selatan. “Anggaran untuk seluruh kota. Tahun ini sudah harus selesai pelaksanaannya,” ucapnya. Yoyon menekankan, konsultasi pengawasan konstruksi menjadi elemen penting dalam memantau perkembangan pembangunan. Anggaran yang seluruhnya telah masuk rekening kas daerah itu digunakan untuk titik perbaikan jalan raya, drainase, jembatan dan trotoar. Pada prinsipnya, seluruh Kota Cirebon mendapatkan sentuhan bantuan tersebut. Karena menjadi sejarah dalam lelang proyek infrastruktur di Kota Cirebon. “DPUPESDM melalui LPSE telah melakukan lelang jasa konsultasi agar pengawasan proyek lebih maksimal,” tuturnya. Selanjutnya, DPUPESDM hanya sampai pada tahap kelengkapan administrasi dan selanjutnya pengawasan pembangunan proyek infrastruktur dilakukan oleh pemenang lelang. Walaupun sudah ada pengawas eksternal yang profesional, DPUPESDM tetap melakukan koordinasi aktif. Yoyon berharap, lelang DAK Rp96 miliar itu segera mendapatkan pemenang. Dengan demikian, awal Juni nanti sudah ada pekerjaan jalan, jembatan, drainase dan trotoar di seluruh titik Kota Cirebon. Khususnya jalan dan drainase wilayah selatan. Untuk jalan, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah. Termasuk kontur tanah. Baik itu dalam bentuk hot mix, maupun betonisasi. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait