Pengrajin Tolak Rencana Buka Lagi Expor Bahan Baku Rotan  

Jumat 13-05-2016,17:29 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER – DPD Asosiasi Mebel Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Cirebon Raya menolak keras jika pemerintah pusat berencana membuka kembali keran expor bahan baku rotan. Penolakan tersebut dilakukan mengingat 90 persen industri rotan terbesar di lima benua ada dari Kabupaten Cirebon. Ketua AMKRI Cirebon Raya, Sonny A Tanamas melalui Bidang Promosi Muhammad Akbar mengatakan, seluruh stake holder industri mebel kerajinan di wilayah Cirebon dan sekitarnya telah sepakat untuk melakukan upaya mengembalikan kejayaan rotan. Kejayaan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa hal. Seperti tetap melarang expor bahan baku rotan untuk selamanya. Menolak pemberlakuan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) di industri hilir (pengusaha barang jadi atau furniture). “Kalau keran expor rotan kembali dibuka, justru membuat mati pengusaha rotan di wilayah Kabupaten Cirebon,” jelas Akbar kepada Radar, Kamis (12/5). Menurutnya, dengan dibukanya keran expor bahan baku rotan, maka rotan asal Kalimantan, Sulawesi banyak diserap Cina. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon harus bisa melakukan percepatan realisasi terminal bahan baku rotan Kabupaten Cirebon. Kemudian, mendorong bantuan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya promosi di dalam negeri dan luar negeri. Selanjutnya, melakukan percepatan pembangunan SMK dan perguruan tinggi terkait industri mebel dan kerajinan, khususnya rotan di wilayah Kabupaten Cirebon. Menurutnya, hal-hal seperti ini harus bisa direalisasikan dengan program-program pelatihan yang terintegrasi untuk meningkatkan kompetensi SDM industri mebel dan kerajinan. “Poin-poin tersebut perlu dilaksanakan dengan segera oleh seluruh stakeholder industri mebel dan kerajinan, baik nasional maupun daerah dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan industri mebel dan kerajinan di Indonesia,” jelasnya. Di tempat terpisah, Kabid Tata Ruang dan Pertanahan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Tatit Konitat mengatakan, Kabupaten Cirebon memang tidak mempunyai bahan baku rotan. Tapi, talenta masyarakatnya sangat luar biasa. Terbukti, di wilayah barat, Kecamatan Plumbon menjadi sentra industri rotan. “90 persen industri rotan terbesar di lima benua ada dari Kabupaten Cirebon,” kata dia singkat, usai menerima tamu dari DPRD Jepara soal pengembangan industri di Kabupaten Cirebon. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait