Tangkap Pelaku, Bercak Darah dan Sandal Wanita Jadi Petunjuk

Sabtu 14-05-2016,05:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Pengungkapan kasus pembunuhan yang dialami wanita 35 tahun di Desa Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, polisi menangkap sebagian pelaku. Empat di antaranya FM, FI, FD, dan WA. Keempatnya warga Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Tidak lama kemudian polisi juga mengamankan Sigit, terduga pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Polisi menangkap tersangka di kompleks perumahan di Jl Pemuda, Kota Cirebon, Kamis (12/5) pukul 06.30 WIB. Proses penangkapan Sigit berlangsung cepat.  (Baca: Kubur Hidup-Hidup Wanita di Karangsuwung, Pelaku Dibayar Rp 10 Juta) Sekitar setengah jam sebelum penangkapan, dua pria mengendarai sepeda motor datang ke sekuriti perumahan. Memperkenalkan diri sebagai petugas polisi juga memberitahu akan ada penggerebekan pada salah satu penghuni rumah. “Setelah dua orang itu, kemudian datang dua mobil yang langsung masuk menutup jalan. Kejadiannya cepat, langsung ketuk pintu rumah dan langsung digerebek,” ujar Nasuha, salah satu sekuriti kepada Radar, Kamis (12/5). Rumah yang digerebek itu diketahui milik Ck, pengusaha yang sering berada di luar kota. Saat di luar kota, rumah Ck dihuni rekannya, Ag. (Baca juga: Wanita Dikubur Hidup-Hidup, Diduga Motif Cinta Segitiga) Target polisi sendiri bukan Ag, tapi pengendara mobil Avanza hitam nopol B 905 SZJ yang masuk perumahan itu sekitar pukul 04.15 WIB. “Saat subuh, datang dua orang namanya Sigit dan Opik. Mereka mau ke Pak Ag. Karena sering saya lihat dan tahu, makanya saya bolehkan masuk,” kata Nasuha. Yusup, sekuriti lainnya, mengatakan penggerebekan tersebut dilakukan polisi setelah sebelumnya ada percobaan pembunuhan di Lemahabang. “Kata polisi, ada perempuan yang dicekik dengan kawat dan perutnya ditusuk-tusuk dan mau dikubur hidup-hidup,” tutur Yusup kepada Radar. Awalnya Sigit (pengendara Avanza) menolak tuduhan polisi. Dia tidak mengakui terlibat dalam perencanaan pembunuhan tersebut. Namun, saat polisi membuka mobil yang dibawanya, Sigit tak berkutik. Polisi menemukan ceceran darah di kursi belakang, pakaian dan sandal wanita serta kawat yang dipakai untuk mencekik leher korban. Sementara Ag yang sehari-hari mendiami rumah Ck mengaku, belum diperkenankan polisi untuk menceritakan kejadian itu. Ag memastikan bersama beberapa rekannya tidak terlibat dalam percobaan pembunuhan itu. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait