Ditemukan 4  Bunga Bangkai di Sangkanherang

Kamis 19-05-2016,16:58 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Warga Desa Sangkanherang, Kecamatan Nusaherang dibuat heboh dengan penemuan bunga bangkai. Bunga raksasa langka itu ditemukan oleh pemuda Karang Taruna di Gunung Ciremai, atau di ketinggian 1.200 hingga 1.500 mdpl. Bunga yang memiliki bau bangkai menyengat tersebut, ditemukan 4 sekaligus.  Hanya lokasi satu bunga bangkai dengan lainnya berbeda, atau masing-masing tumbuh di kisaran radius 1 kilometer. Satu bunga bermarga tumbuhan amorphophallus tersebut, tumbuh menjulang setinggi 3 meter. Hanya kelopaknya belum mekar, atau masih berupa penis rusak. Ukuran kelopaknya berdiameter 80 cm. Tiga bunga bangkai sisanya berukuran 1 meter hingga 1,5 meter dengan kondisi kelopaknya sama, tetap masih kuncup. “Satu bunga bangkai ini kalau sudah mekar bisa menjadi bunga bangkai raksasa. Umum paling tinggi 2,5 meter, satu bunga bangkai ini tingginya saja sudah 3 meter. Kalau sudah mekar, bunganya bisa punya lebar 1,5 meter. Sedangkan 3 bunga bangkai lain, masih terbilang kecl-kecil,” ungkap Ketua Karang Taruna Desa Sangkanherang Ivan Sofyan kepada Radar , kemarin. Bunga bangkai sudah tercium dari radius 500 meter. Ia pun mencari arah bau menyengat bunga yang endemiknya tumbuh di Sumatera dan Sulawesi ini. Mulanya ditemukan bunga bangkai berukuran kecil. Tapi saat kembali ke arah jalan hutan semula, mendadak ia dan temannya melihat bunga bangkai raksasa setinggi 3 meter dengan bunga masih kuncup. Ada beberapa keanehan dari tanaman langka hasil temuannya tersebut. Endemik di Sumatera dan Sulawesi, biasa memiliki banyak paduan warna. Tetapi bunga bangkai ini, dominan warna ungu.  Anehnya, sifat bunga bangkai tumbuh di dataran rendah. Tapi 4 bunga bangkai temuannya berada di dataran tinggi. Atau masuk kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Dari pemukiman warga Desa Sangkanherang, bisa ditempuh dalam jangka waktu 3 jam. Atau ketinggian 1.200 hingga 1.500 mdpl. “Secara geografis, lokasi bunga bangkai masih masuk Desa Sangkanherang. Hanya karena berada di dalam hutan, jadi masuk TNGC,” kata Ivan yang juga aktivis LSM lingkungan Kanopi ini. Ia bisa menyebut endemik bunga bangkai ini khas Kabupaten Kuningan. Temuan bunga bangkai inipun, rencananya akan dilestarikan. Minimal ia berencana untuk memberikan pagar di lingkungan tumbuhnya agar tidak diganggu oleh masyarakat. “Saya sudah sampaikan ke rekan-rekan sampai ke masyarakat untuk bisa ikut menjaga bunga langka ini,” aku Ivan.(tat)          

Tags :
Kategori :

Terkait