SUMBER - Banyaknya temuan KTP serta KK palsu oleh Disdukcapil Kabupaten Cirebon, tentu saja membuat publik tercengang. Pasalnya, dua alat pengenal warga itu, sangat penting dan pokok. Sehingga, munculnya KTP dan KK palsu, tentu saja bakal membuat wibawa pemerintah jatuh. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Yuningsih MM mengaku kaget dengan adanya temuan KTP dan KK palsu. Padahal, sebelum itu, beredar juga informasi soal banyaknya buku nikah yang dicuri, kemudian dipalsukan. “Kalau memang betul banyak beredar KTP dan KK palsu di Kabupaten Cirebon, ini sangat berbahaya. Karena bisa mempengaruhi data kependudukan di Kabupaten Cirebon. Saya kira ini sangat rawan. Instansi terkait harus cepat bertindak,” tegasnya kepada Radar, Senin (30/5). Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Disdukcapil terkait adanya KTP dan KK palsu ini. Pihaknya ingin mengetahui langsung dari Disdukcapil. Yuningsih menduga, pemalsuan ini muncul lantaran sulitnya warga mendapatkan KTP dan KK. “Ini perlu introspeksi kepada kita. Bisa jadi karena warga sulit dapat akses, prosesnya sangat panjang. Akhirnya warga membayar orang untuk membuat. Eh nggak tahunya, itu KTP dan KK palsu,” jelasnya. Yuningsih berharap agar proses pembuatan KTP dan KK di setiap tingkatan, mulai RT, RW, Desa sampai Kecamatan, lebih dipermudah untuk mengantisipasi timbulnya KTP dan KK palsu. “Sekali lagi, Disdukcapil harus berani menindak jika ditemukan KTP dan KK palsu. Ambil dan amankan, lalu tanyakan pemiliknya. Tanya pemiliknya buat di mana,” imbuhnya. Sebelumnya, Disdukcapil Kabupaten Cirebon mengaku sering menemukan adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) palsu. Disdukcapil menduga, KTP dan KK palsu tersebut dibuat di luar Kabupaten Cirebon, dan lebih menyasar para TKI serta warga tidak mampu. “Kami sering menemukan KTP dan KK yang diduga palsu. Kita temukan macam-macam. Kadang dari yang mau melegalisasi ke sini. Intinya, orang tersebut yang ke kita. Terus KK dan KTP TKW ternyata banyak yang palsu. Itu yang datang ke kita saja, pasti di luar banyak lagi,” ujar Kasi Pengelolaan Disdukcapil Kabupaten Cirebon Edah Suaedah SIP kepada Radar, Kamis (27/5). Menurut Edah, banyak cara mengetahui KK dan KTP palsu. Seperti kasus KK-nya Kota Cirebon tapi menggunakan nomor Kabupaten Cirebon. Belum lagi kalau yang nomor kendalinya berbeda. Ada juga tanda tangan kepala dinas berbeda, alias dipalsukan. Terus abjad nama kepala dinas itu biasanya berbeda kalau yang palsu. Kemudian tahun menjabat kepala dinas. “Di sini ada tahun menjabat kepala dinas itu berbeda. Tahun menjabat biasanya nggak cocok. Lalu kalau biasanya penggunaan karakter huruf yang asli dan palsu itu berbeda. Stempel juga berbeda,” beber Edah. (den)
Bikin KTP Sulit, Dewan Akan Tanya Disdukcapil
Senin 30-05-2016,17:38 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :