CIREBON - Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Kota Cirebon, menggelar Bedah Buku Seni Tatah dan Sungging Wayang Kulit Cirebon. Rangkaian dari Padang Wulanan itu berlangsung di Jl Swasembada No 15 Majasem, Selasa (31/5). Berdasar penelitian Matthew Isaac Cohen, Profesor Sinematografi, Royal Holloway University of London, tardisi wayang kulit sudah ditemukan sejak 1.000 tahun yang lalu. Menurut Matthew, wayang kulit atau bisa disebut teater, tidak hanya ada di Indonesia. Tapi juga ada di beberapa negara seperti India, China dan Mesir. “Selain di Jawa, wayang kulit juga ditemukan di tiga tempat,” kata Matthew. Sementara itu, Perkembangan wayang kulit di Cirebon sendiri, dari masa Hindu-Budha ke Islam di wilayah Kesultanan Cirebon merupakan bentuk diplomasi dakwah. Wayang akrab dikenalkan ulama-ulama dan para penguasa lokal yang telah memeluk ajaran Islam sebagai media dakwah. “Wayang kulit juga digunakan sebagai simbol agama dan media untuk bercerita tentang kebiasaan sehari-hari,” sebut Matthew. Dalam bedah buku itu hadir Raffan S Hasyim selaku penulis buku, Matthew Isaac Cohen, Profesor Sinematografi, Royal Holloway University of London sebagai pembanding, serta Mahrus el-Mawa, moderator. (fazri)
Mengenali Wayang Kulit Cirebon sebagai Media Dakwah
Selasa 31-05-2016,22:40 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :