JAKARTA - Sudah dandan rapi, gagal dilantik. Itulah yang terjadi pada lima perwira tinggi Polri kemarin. Secara mendadak Kapolri Bambang Hendarso Danuri meninggalkan Mabes Polri, akibatnya acara serah terima jabatan dibatalkan. Rencananya, kemarin ada pergantian lima posisi. Yakni, Deputi Operasi Kapolri dari Irjen S Wenas kepada Irjen Soenarko. Kadivhumas Polri dari Irjen Edward Aritonang kepada Brigjen Iskandar Hasan. Lalu, Kadivbinkum dari Irjen Badrodin Haiti kepada Brigjen Muji Waluyo. Juga, Kadivtelematika dari Irjen Yudi Sus Hariyanto kepada Brigjen Robert Aritonang. Deputi logistik Mabes Polri dari Irjen Joko Sardono kepada Irjen Uud Sus Hariyanto. Sepuluh orang itu sudah stand by di Gedung Rupatama Mabes Polri sejak pukul 7.30. Jurnalis peliput yang diberitahu acara akan dimulai pukul 8 pagi juga sudah siap-siap. Namun, hingga pukul 9.30, tidak juga ada gelagat acara akan dimulai. Akhirnya pada pukul 9.45, Kadivhumas Irjen Edward Aritonang mengumumkan pembatalan acara pada wartawan. “Bapak Kapolri dan Wakapolri ada dinas di luar Mabes. Jadi, acara sementara ditunda,” kata Edward yang sedianya akan menyerahkan jabatannya pada Brigjen Iskandar Hasan itu. Para perwira tinggi satu persatu meninggalkan lokasi. Wakadivhumas Mabes Polri Kombes Ketut Yoga menambahkan, acara Kapolri adalah acara bersama Presiden. “Saya tidak tahu agendanya apa, tapi memang bersama bapak Presiden,” katanya. Tapi, penjelasan Ketut dibantah oleh juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha. “Tidak benar berita yang mengatakan Kapolri dipanggil Presiden. Dari pagi, Bapak Presiden di kantor Presiden. Tidak ada pertemuan dengan Kapolri,” ujar Julian di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Selatan. Julian juga membantah jika pertemuan SBY dengan Kapolri digelar di kediaman pribadi SBY, Cikeas, Bogor, Jawa Barat. “Tidak ada, dari mana sumbernya itu ? “ tanyanya. Usai salat Jumat, Wakadivhumas Mabes Polri Kombes Ketut Yoga Ana kembali menegaskan adanya pertemuan Kapolri dengan Presiden. “Setahu saya memang begitu. Nanti saya cek lagi,” kata Ketut. Tapi, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto kembali membantah informasi yang menyebutkan Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sehingga harus menunda pelantikan perwira tinggi dan menengah di lingkungan Mabes Polri. Djoko Suyanto ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/8), menyatakan Presiden hanya menggelar rapat dengan beberapa menteri untuk membahas persiapan pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2010. Menurut Djoko, Kapolri tidak menghadiri rapat itu. “Tidak ada. Agendanya hanya itu tadi. Tidak ada yang lain,” katanya. Sembari bercanda, Djoko bahkan bersumpah tidak bohong. “Ini bulan puasa lho, saya tidak bohong,” kata mantan Panglima TNI itu. Saat ditunggu pada acara buka puasa Presiden dengan sejumlah veteran, Kapolri juga tak muncul. Padahal, dalam undangan yang tersebar, disebutkan oleh protokoler bahwa Kapolri akan hadir. Menjelang maghrib, penasihat ahli Kapolri Kastorius Sinaga menginformasikan bahwa Kapolri sempat kelelahan. “Beliau di rumah, karena memang ada sedikit agak kurang enak badan sejak setelah sahur,” kata Kastorius.(rdl/fal)
Kapolri ’Menghilang’, 5 Jenderal Gagal Dilantik
Sabtu 14-08-2010,07:00 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :