Serba Terbatas, Tetap Semangat, Tetap Latihan

Kamis 09-06-2016,11:58 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Ramadan tidak menjadi hambatan bagi atlet panjat tebing Kabupaten Cirebon untuk tetap berlatih. Para pemanjat yang rata-rata masih pelajar SMA tetap semangat menjalani program latihan rutin. Tidak bersama Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Cirebon. Tetapi bersama klub mereka yaitu Jagat Pencinta Alam SMAN 1 Plumbon. Adis Aderusi dan kawan-kawan menjalani latihan bukan saja dalam kondisi puasa. Tapi juga dalam kondisi serba terbatas di sekolahnya. Dinding di bagian belakang salah satu ruangan kelas di sulap menjadi dinding panjat sederhana. Meski seadanya, nyatanya, dinding panjat itu sudah menjadi tempat latihan pemanjat anggota Jagat Pencinta Alam sejak awal berdirinya pada tahun 2001. SMAN 1 Plumbon sendiri menangkap potensi besar dari siswa-siswinya. Sehingga, pembangunan dinding panjat permanen rencananya akan dimulai bulan ini juga. Qodir, pelatih panjat tebing yang juga salah satu pendiri Jagat Pencinta Alam mengatakan, prestasi atlet yang dilahirkan klubnya sempat mengalami pasang surut. Pada awal berdirinya, empat atlet panjat tebing yang merupakan generasi pertama jebolah Jagat Pencinta Alam cukup berprestasi. Mereka adalah Haris Lutfi, Iwan Deni, Nanda Devi Adriana dan Anggini Astuti. Dari empat atlet ini, kata Qodir, SMAN 1 Plumbon berhasil meraih kurang lebih 30 trofi juara dari berbagai kejuaraan. Baik itu kejuaraan se-Kabupaten Cirebon, sewilayah III Cirebon maupun se-Jawa Barat. “Generasi berikutnya prestasi sempat menurun. Jumlah atlet pun berkurang, setiap angkatan paling cuma ada satu atlet binaan yang serius menekuni olahraga panjat tebing,” tuturnya. Harapan tumbuh lagi di tahun ini. Setelah melampaui waktu 15 tahun. Kiprah Jagat Pencinta Alam kembali diperhitungkan. Qodir menyebut ini sebagai sebuah siklus. Jumlah atlet binaan saat ini serupa dengan 15 tahun lalu. ada empat atlet yaitu Fajar, Akira, Heppi Ayunaeni Latifah dan Adis Aderusi. “Ini sebuah siklus. Kita memiliki empat atlet yang juga cukup berprestasi. Meski yang menonjol baru Adis Aderusi, tapi kami jadi memiliki harapan besar bahwa akan terus lahir atlet potensial dari Jagat Pencinta Alam,” ungkap Qodir. Adis Aderusi memang cukup istimewa. Dia berhasil merah banyak gelar dalam kejuaraan panjat tebing se-Kabupaten Cirebon dan sewilayah III Cirebon sepanjang Januari hingga Mei 2016. Dan, baru-baru ini dia juga berhasil melewati tantangan di level yang lebih tinggi. Ketika diturunkan oleh FPTI Kabupaten Cirebon di Kejuaraan Daerah (Kejurda) panjat tebing Jawa Marat, Mei lalu, Adis sukses meraih dua medali. Adis bertanding di kelompok Youth A (usia 16-17 tahun). Siswi kelas X MIPA III  SMAN 1 Plumbon itu meraih satu medal perak dari nomor boulder perorangan putri dan satu medali perunggu dari nomor lead perorangan. “Di Kejurda, saingan Adis itu dari Bogor dan Bekasi yang memiliki peralatan dan sarana lebih memadai,” terang Qodir. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait