KUNINGAN - Meski pada saat munggahan harga daging sapi dan ayam naik namun, tiga hari pasca puasa harga kembali normal. Hal ini diketahui setelah pihak Disperindag kembali melakukan sidak di dua pasar milik Pemkab Kuningan. “Alhamdulillah harga kembali normal seperti ketika Pak Wakil Bupati sidak ke pasar pada tanggal 1 Mei,” ucap Kadisperindag Drs Agus Sedali MPd kepada Radar, kemarin (8/6). Agus kemarin sengaja melakukan sidak kembali ke Pasar Baru dan Pasar Kepuh. Mantan Kadiskominfo ini datang untuk memastikan ketersedian kebutuhan dan juga masalah harga. Ia menyebutkan, harga daging sapi yang semula Rp120 ribu kini menjadi Rp110 rbu. Kemudian, harga daging ayam semula Rp35 ribu turun menjadi Rp31 ribu. Begitu juga sambako dan sayuran lainnya. Pihaknya bersyukur harga di Kuningan bisa terkendali sehingga tidak terjadi lonjakan. Kondisi tidak terlepas dari masalah ketersedian barang yang cukup. Masyarakat tidak panic buying, mereka membeli barang sesuai dengan kebutuhan. “Presiden mengingingkan harga pada saat Lebaran turun. Saya yakin bisa asal stok cukup dan tidak ada aksi borong secara besar-besaran,” tandasnya. Sementara itu, dari pantauan Radar, jumlah konsumen yang datang ke pasar relatif ada peningkatan dibanding hari pertama puasa. Biasanya pada hari pertama dan kedua stok masih tersedia. “Lumayan lah ada peningkatan pembeli. Harga memang selau naik pada menjelang puasa tapi nanti trennya turun dan akan kembali naik menjelang Lebaran,” ucap Uun, penjual daging ayam di Pasar Kepuh. Ia mengaku, awal puasa tahun kemarin sama sekarang berbeda dalam hal pembeli. Pada tahun ini pembeli relatif sedikit. Uun tidak mengetahui pasti penyebab terjadi penurunan. Apakah karena konsumen membeli seperlunya saja. “Kalau sebagai pedagang tentu inginnya selalu ramai. Apalagi pada bulan puasa kebanyakan menu untuk sahur ingin yang lezat,” ujar Uun lagi. Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pasar Nana Mulyana menyebutkan, khusus untuk Pasar Baru pihaknya saat ini memasang informasi harga secara elektronik. Pihaknya menginginkan keterbukaan harga sehingga masyarakat mengetahui berapa harga setiap harinya. “Kami pasang sebelum puasa. Setelah ini inginnya sih memasang alat pendeteksi uang agar pedagang tidak kena tipu dengan uang palsu. Pada saat berkunjung pak wakil bupati menginginkan hal itu,” ucap Nana.(mus)
Disperindag Kuningan Klaim Harga Terkendali
Kamis 09-06-2016,14:15 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :