Pedagang Pasar Kepuh Resah, Peredaran Uang Palsu Mulai Marak

Sabtu 11-06-2016,00:29 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Sejumlah pedagang di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, kembali dibuat resah dengan maraknya peredaran uang palsu sejak awal Bulan Ramadhan ini.   Seperti dialami Uum (47), pedagang buah yang mengaku sekitar dua hari yang lalu menerima uang pecahan lembaran Rp 20.000 dari salah seorang pembelinya yang ternyata diketahui uang tersebut palsu.   \"Saya dapat uang palsu pecahan Rp 20.000 dari salah satu pembeli saat pagi buta, sekitar pukul 03.00 WIB. Saya baru menyadari saat siang hari, ternyata uang tersebut permukaannya lebih halus dan benang pengamannya berbeda. Setelah diteliti dan dilihat pakai alat sinar UV ternyata benar palsu,\" ujar Uum kepada radarcirebon.com, Jumat (10/6).   Hal tersebut dibenarkan petugas pemantau pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kuningan Arisman yang sejak awal Ramadhan sudah mengumpulkan uang palsu dari beberapa pedagang hingga totalnya mencapai Rp 220.000. Terdiri dari satu lembar uang palsu pecahan Rp 100.000, dua lembar pecahan Rp 50.000 dan satu lembar pecahan Rp 20.000.   \"Sepintas uang tersebut seperti asli, memiliki benang pengaman dan gambar air yang hampir sama seperti aslinya. Namun setelah dicek dengan alat sinar UV akan terlihat jelas perbedaannya seperti gambar hologram yang tidak berubah warna dan saat diraba terasa permukaan kertas lebih halus,\" ujar Arisman.   Uang palsu tersebut, kata Arisman, didapat dari empat pedagang berbeda, yaitu pecahan Rp 100.000 dari pedagang daging ayam, pecahan Rp 50.000 dari pedagang klontong dan sayur dan pecahan Rp 20.000 dari pedagang buah. Sebagai bentuk pencegahan agar tidak bertambah pedagang yang dirugikan atas peredaran uang palsu tersebut, Arisman mengatakan, pihaknya tak segan memberikan informasi dan peringatan kepada para pedagang melalui pengeras suara untuk hati-hati mengecek setiap uang yang diterima dari pembeli.   \"Minimalnya mereka selalu memraktikkan 3D yaitu dilihat, diterawang dan diraba. Untuk lebih meyakinkan, disarankan setiap pedagang memiliki alat pendeteksi uang palsu yang bisa dibeli bebas dengan harga murah sekitar Rp 30.000,\" ucap Arisman. (taufik)

Tags :
Kategori :

Terkait