Di WTC, Diduga Oknum Anggota DPRD Ikut “Bermain”
PANGENAN – Petambak garam bersiap saja merugi pada panen garam tahun ini. Pasalnya, beberapa waktu lalu ada pengiriman garam impor dari Australia yang sengaja ditimbun wilayah Timur Cirebon (WTC), tepatnya di sekitar areal pertambakan garam Blok Nar, Desa Astanamukti Kecamatan Pangenan.
Berdasarkan hasil investigasi LSM Wong Cirebon Timur Bangkit (WCTB) di lapangan, garam impor yang ditimbun di salah satu gudang yang terletak di Jalan Pantura Cirebon Losari KM 11 atau 100 meter setelah pintu tol Kanci berjumlah 24 ribu ton. ”Kalau pakai kapal tongkang kira-kira 2 kapal tongkang lah,” kata Ketua LSM WCTB, Iing Parikin SE kepada Radar, kemarin (26/6).
Dari hasil penelurusannya, ia menduga banyak aparat kepolisian yang ikut mengamankan keberadaan berton-ton garam impor tersebut. Tak hanya itu, ada juga oknum anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang ikut mengamankan barang tersebut. ”Saya tidak bisa sebutkan namanya satu per satu. Namun, informasi itu cukup valid dan untuk pengamanan dana yang sudah dihabiskan sekitar Rp500 juta,” terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut soal pemilik gudang tersebut, sebab masih simpang siur. Namun, berdasarkan informasi dari warga sekitar membenarkan kalau pada malam Rabu sekitar dua mingguan yang lalu ada pembongkaran garam besar-besaran di gudang tersebut dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian. ”Iya, mas waktu malam-malam ya sekitar pukul 20.30-an lah,” ujar warga yang enggan namanya dikorankan.
Iing nenambahkan, melihat kondisi yang terjadi, pihaknya merasa prihatin karena keberadaan garam impor tersebut akan berdampak langsung kepada para petambak garam yang notabene mulai bulan-bulan depan akan panen. ”Jelas garam impor akan dilepas ketika petambak sedang panen, sehingga harganya murah sekali,” imbuhnya.
Ia mendesak kepada pemerintah Kabupaten Cirebon melalui dinas terkait seperti Satpol PP, Disperindag, dan DKP harus turun guna menyelamatkan para petambak garam Kabupaten Cirebon. ”Pemerintah harus turun tangan dan tutup itu gudang,” tegasnya. Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak-pihak terkait, termasuk pemilik gudang. Ketika Radar menyambangi gudang tersebut, tidak dibuka-buka. (jun)