KESAMBI - Mantan Kepala BKKBN Prof Dr Haryono Suyono, Rabu (27/6) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tampil sebagai pembicara, pada kuliah umum dan pelepasan mahasiswa, peserta KKN Posdaya 2012.
Haryono di depan 1300 mahasiswa mengaku bangga, bisa hadir pada pelepasan mahasiswa peserta KKN IAIN Syekh Nurjati. Dengan potensi Cirebon yang luar biasa, bisa menjadi magnet banyak aspek.
Haryono juga tergelitik dengan pernyataan yang disampaikan Rektor IAIN Syekh Nurjati, Prof Dr Maksum Muhtar MA. Bahwa di IAIN, KKN-nya bukan membawa harta benda, tapi ilmu pengetahuan. “Dengan KKN Posdaya ini, tentunya kita bisa membawa ilmu yang dibutuhkan rakyat banyak,” jelasnya.
Menurutnya, apabila KKN Posdaya ini dilaksanakan mahasiswa, maka akan membawa kenikmatan dan kebahagian, serta kesejahreraan masyarakat. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa, dan diterapkan ke masyarakat, justru malah akan memperkuat fungsi keluarga yang didatangi KKN.
Dengan jumlah mahasiswa 1300 orang yang datang ke desa-desa, akan membawa pencerahan bagi masyarakat. “Masyarakat lokasi KKN itu ibarat ulat bulu. Kalau kita senggol maka yang menyenggolnya akan kegatelan. Begitu juga ketika akan mati, maka ulat bulu itu akan kejet-kejet (sekarat). Tugas mahasiswa adalah bagaimana mengajak ulat bulu itu untuk belajar bersama,” kata Ketua Yayasan Damandiri Jakarta ini.
Dengan 1300 mahasiswa, menurut Haryono, mahasiswa dapat mengajak ulat bulu ini untuk belajar bersama dalam bentuk kepompong. Karena kepompong selalu diam dan selalu belajar, karenanya mahasiswa bisa belajar bersama dengan ulat bulu. Pihaknya juga menyinggung pentingnya masyarakat mengenal delapan ilmu pokok yang ada di tiap keluarga, atau dalam UU disebut fungsi keluarga.
Fungsi pertama adalah keimanan dan ketaqwaan, IAIN dengan melaksanakan KKN, membawa ulat bulu menjadi insan yang iman dan bertaqwa kepada Allah. Fungsi keluarga yang kedua adalah ulat bulu ini belajar terhadap budaya bangsa, bergotong royong. Dalam istilah kerennya adalah Pancasila. “Kita mesti bisa mengambil keluarga miskin sebagai sahabat. Mahasiswa ini perlu gotong royong. Berapa keluarga yang bisa ikut gotong royong itu maka akan sangat luar biasa. Termasuk berapa keluarga yang tahu budayanya. Jika semuanya bisa dilakukan maka KKN IAIN ini berhasil,” tandasnya.
Rektor Unswagati, Prof Dr Maksum Muhtar MA berharap acara ini bisa memberi semangat dan motivasi, kepada mahasiswa yang akan mengikuti KKN. Hal ini penting, supaya mahasiswa mampu memberikan pengabdian yang optimal terhadap masyarakat. “Mudah-mudahan KKN tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya menilai Posdaya ini adalah gagasan penuh perhatian ke masyarakat. Atau zaman dulu ada Posyandu yang mampu menjadi kekuatan masyarakat dan Negara untuk menjadikan masyarakat sehat dan sejahtera,” harapnya.
Maksum juga mengklaim bahwa IAIN Cirebon sebenarnya perguruan tinggi tertua Cirebon. Tapi tiba-tiba oleh Unswagati diklaim lebih tua. IAIN Cirebon berdiri sejak tahun 1967 atau lebih awal dibandingkan UIN Bandung yang berdiri sekitar tahun 1970-an. Karenanya, dirinya menyesalkan terkadang pembangunan masih ada dikotomi. “Kenapa yang berdiri lebih awal di Cirebon tapi yang diberikan mandat justru malah Bandung, hanya karena Bandung sebagai ibu kota provinsi,” ungkapnya.
Pihaknya juga membeberkan sekarang punya 8 ribu mahasiswa. Terdiri 3 fakultas, tarbiyah, syariah, dan adadin. “Insya Allah akan diusulkan supaya dipecah lagi menjadi 3 fakultas. Ada 3 fakultas yang punya potensi, Syariah punya ekonomi syariah. Makanya banyak bank yang mengincar. Tarbiyah punya jurusan tadris yaitu bisa cikal bakal prodi-prodi umum seperti biologi, IPS, Matematika,” ungkapnya.
Maksum juga mengklaim sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri yang ada di wilayah Cirebon. Unswagati yang selalu menggaungkan akan menjadi PTN ternyata sampai saat ini tidak pernah terealisasi. Bahkan jika IAIN beralih status mejadi UIN, maka Fakultas Kedokteran Unswagati akan diambil alih oleh UIN Cirebon.
Ketua LPM, Dr Syamsudin MAg menambahkan, pelaksanaan KKN akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juni hingga 6 Agustus. Sebanyak 1300 mahasiswa ini akan ditempatkan di 7 kecamatan, di kabupaten Indramayu. Selama KKN mahasiswa didampingi 93 dosen pembimbing lapangan, lulusan S3 maupun S2. (abd/opl)