LIGUNG – Empat bulan lebih keluarga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belum mendapat bantuan seperti yang telah dijanjikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Februari 2016 lalu. Salah satunya dialami keluarga M Anwari (38), warga RT 01 RW 04 blok Kedunganyar Desa Ligung Kecamatan Ligung. Mereka saat ini menetap di gubuk yang nyaris roboh dengan dinding bilik bambu. Padahal, sejak awal kepulangan pasca evakuasi dari Kalimantan ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dijanjikan oleh Pemda Majalengka bakal mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu). “Kami masih menunggu realisasi bantuan dari Pemda Majalengka sebagaimana telah dijanjikan kepada keluarga kami yang akan mendapatkan perbaikan Rutilahu. Tapi sampai saat ini (bantuan, red) itu belum kunjung datang,” kata Anwari. Hidup mereka serba kekurangan di rumah yang nyaris roboh tersebut. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, dirinya bekerja serabutan. Pendapatan dari pekerjaan serabutan itu hanya cukup untuk makan sehari-hari. “Jadi boro-boro untuk renovasi rumah,” tambah istri Anwari, Titin Kartini. Sementara itu, Pemerintah Desa Ligung menyatakan telah berupaya membantu keluarga tersebut. Namun upaya yang dilakukan Pemdes belum juga terealisasi. “Kami berusaha agar bantuan segera digulirkan. Kami berharap Pemda segera memberikan bantuan kepada keluarga eks Gafatar ini,” harap kaur umum Desa Ligung, Jaja Sutarja. Hal senada disampaikan Camat Ligung, Hj Roppedah SPd. Pemcam berupaya memasilitasi dan akan koordinasi dengan Pemkab Majalengka melalui instansi terkait. Camat mengaku tidak mengetahui terkait keluarga eks Gafatar tersebut yang sampai sekarang tidak kunjung mendapat bantuan. “Waktu pemulangan sekitar Februari lalu saya belum menjabat camat, jadi tidak mengetahui soal ini. Sekarang saya sudah tahu, maka kami akan mendesak Pemda untuk segera merealisasikan bantuan sebagaimana sudah dijanjikan sebelumnya,” tandasnya. (ono)
Kategori :