Kasihan, Pedagang Pasar Plered Harus Bangun Pasar Darurat Sendiri

Selasa 21-06-2016,22:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

WERU - Para pedagang Pasar Pasalaran atau Pasar Plered akhirnya mengalah untuk pindah dan membangun pasar sementara dengan biaya sendiri. Dengan syarat, Disperindag Kabupaten Cirebon segera membangun fasilitas umum terlebih dahulu demi keamanan pasar darurat. Pedagang tetap enggan pindah ke pasar sementara, jika Pemkab Cirebon tidak memenuhi tuntutan mereka. Salah seorang pedagang, Ahmadi mengungkapkan, dirinya bersama para pedagang sepakat untuk membangun pasar sementara sendiri, namun pedagang menuntut agar Disperindag segera membangun fasilitas umum. “Kita sekarang menuntut agar pemkab sediakan dan bangun fasilitas umum,  seperti listrik, WC, musala, saluran air pembuangan, pagar pengaman dan pintu pengamanan,” ujar Ahmadi kepada Radar, Selasa (21/6). Menurut Ahmadi, para pedagang enggan pindah selagi Disperindag belum membangun fasilitas umum di pasar sementara. Dia menegaskan, para pedagang tidak akan pindah kalau sampai H-7 lebaran, pemkab belum juga membangun fasilitas umum. Pedagang lainnya, Us’us mengatakan, fasilitas umum itu sangat penting bagi para pedagang. Karena pedagang tidak mau terjadi musibah untuk ketiga kalinya. Pertama musibah karena pasar kebakaran. Musibah kedua disuruh membangun pasar sementara sendiri. Dan yang ketiga, apabila kemalingan karena fasilitas umum untuk pengamanan tidak ada. Us’us pun yakin jika fasilitas umum sudah dibangun, maka pedagang akan membangun pasar sementara dan pindah dengan sendirinya. “Pemerintah nggak usah khawatir. Asal sudah dibangun fasilitas umum, maka kami selaku pedagang akan pindah. Saya sangat yakin, pedagang semuanya akan mengosongkan Pasar Pasalaran,” ujarnya. TERANCAM TAK BERDAGANG Sementara itu, salah seorang pedagang, yang juga janda tua berusia 70 tahun, Turinah terancam tidak akan berdagang kembali lantaran tidak mempunyai dana untuk membangun pasar sementara. Kepada Radar, Turinah mengatakan, saat ini dirinya berdagang numpang di los milik orang lain, lantaran tempat berdagangnya sudah hangus terbakar. “Dagangan saya semuanya hangus. Ini saja dagang numpang los orang, bukan punya saya. Ya mau bangun tempat dagangan sendiri, saya nggak punya uang,” aku Turinah. Dia mengaku tidak sanggup jika harus membangun pasar sementara dengan dana sendiri. “Sekarang dagangan saya saja uangnya minjam punya orang, dan belum saya bayar. Apalagi mau bikin pasar sementara, itu nggak punya uang. Maunya pemerintah bisa bantu,” ungkapnya dengan nada memelas sembari menyatakan, jika memang dipaksa untuk pindah berdagang ke pasar sementara, dirinya pesimis untuk kembali berdagang. Bagaimana tanggapan sesama pedagang atas nasib yang menimpa Turinah? Us’us mengungkapkan, pedagang akan saling membantu. Para pedagang akan mencarikan donator untuk membangunkan lapak untuk Turinah di pasar sementara. “Kami komitmen untuk saling bantu. Mudah-mudahan Ibu Turinah juga bisa berdagang kembali,” pungkasnya. (den)    

Tags :
Kategori :

Terkait