Bagaimana Ini, Jenun–Ciwaringin Baru 20%

Rabu 22-06-2016,11:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUSUKAN - Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon melakukan monitoring pembangunan jalan ke sejumlah jalur alternatif yang diperbaiki jelang arus mudik Iebaran 2016 di wilayah kerja (wilker) I, Selasa (21/6). Pantauan Radar,  peningkatan jalur alternatif di wilayah barat ini terbagi menjadi tiga lokasi yakni jalur alternatif Bunder–Susukan, Kedongdong–Beringin serta Jenun–Ciwaringin. \"Dari pengerjaan peningkatan jalan ini, untuk jalur alternatif Jenun–Ciwaringin pengerjaannya dibagi menjadi dua paket. Sementara, jalur alternatif lainnya masing–masing satu paket,\" ujar Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan Ir Gatot Rachmanto kepada Radar, usai memonitoring pembangunan jalan. Dia mengungkapkan, penggunaan anggaran terbesar pembangunan peningkatan jalur alternatif adalah, Jalan Jenun–Ciwaringin  mencapai Rp16 miliar lebih. Besarnya anggaran tersebut mengingat panjang perbaikan jalan menggunakan rigit (beton, red). Semua pengerjaan perbaikan jalur alternatif di Kabupaten Cirebon menggunakan APBD 2016. \"Rp16 miliar lebih itu dibagi menjadi dua paket. Satu paket nilainya Rp12.362.128.000 dengan panjang 2.568 meter atau 2,5 km dan lebar 6 - 10 meter. Sedangkan, nilai paket satunya Rp3.846.557.000 dengan panjang 790 meter dan lebar 6 meter,\" bebernya. Lebih lanjut Gatot menyampaikan, untuk nilai kontrak peningkatan jalur alternatif jalan Bunder–Susukan dengan panjang 500 meter dan lebar 6 meter Rp2.927.695.000. Kemudian, nilai kontrak peningkatan jalur alternatif jalan Kedongdong–Beringin dengan panjang 700 meter dan lebar 6 meter Rp3.397.387.000. Dari hasil monitoring di lapangan, kata Gatot, untuk jalan Bunder–Susukan pengerjaan sudah 90 persen rampung, 10 persennya tinggal memenuhi bahu jalan. Sementara jalan Kedongdong–Beringin pengerjaannya masih 35 persen. Sedangkan Jenun-Ciwaringin dengan panjang 2,5 km baru 20 persen dan 50 persen yang panjangnya 790 meter. Gatot menambahkan, pihaknya terus melakukan monitoring dan mengebut pengerjaan perbaikan jalan. Minimalnya, setengah dari jalan tersebut sudah dapat dilalui. \"Kita targetkan pengerjaan rampung sebelum H-10, karena pengerjaan perbaikan jalan ini dilakukan siang malam. Kalau tidak, terpaksa pengerjaan kita hentikan sementara sampai H-7 lebaran,\" pungkasnya. (sam)  

Tags :
Kategori :

Terkait