Borong-borong, THR Biasanya Cuma Numpang Lewat

Sabtu 25-06-2016,10:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, apalagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya! Senang ya rasanya mendapatkan tambahan ekstra di bulan ini, kira-kira sudah tahu kemanakah dana tersebut akan dialokasikan? SUDAH dapat uang THR? Yap, jelang Hari Raya Idul Fitri sering kali uang THR yang diperoleh hanya \"Numpang Lewat\" untuk kebutuhan yang tidak penting. Namun tak sedikit pula yang ”kalap” saat menggunakan THR. Lantas, bagaimana sebaiknya mengelola THR agar pengeluaran bulan puasa dan Lebaran tidak terlalu membengkak? Perencana Keuangan, Rini Hastuti mengatakan, seiring meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup, baiknya saat ini bukan lagi waktunya menghabiskan dana THR untuk alokasi konsumsi saja. \"Masa sih, harus selalu beli baju baru menjelang lebaran, sementara sepanjang tahun baju baru setiap saat dibeli. Yang diskon, yang belanja online, atau masa dana THR harus dihabiskan untuk konsumsi kue-kue lebaran saja,\" katanya. Lalu alokasi yang bijak untuk dana THR seperti apa? Justru dengan adanya dana THR, kata Rini, adalah kesempatan untuk menambah tabungan, mempercepat terpenuhi dana pensiun, atau dana pendidikan, bisa juga untuk mengurangi utang, sehingga angsurannya akan berkurang. \"Tentu saja setelah dikurangi zakat, THR karyawan atau asisten, dan kewajiban-kewajiban lain. Percaya, yang dianjurkan agama adalah menggunakan baju terbaik yang bersih. Kata siapa bersih berarti harus baru?\" terangnya. Rini menambahkan, yang perlu diperhatikan adalah THR sebenarnya tambahan pendapatan yang diperoleh di luar gaji. Bila dengan gaji bulanan kebutuhan pengeluaran bisa teratasi, THR akan menjadi kelebihan dana untuk membiayai pengeluaran ekstra yang terjadi menjelang hari raya. \"Biasanya, harga kebutuhan pokok meningkat 10-20 persen menjelang hari raya, sehingga penggunaan THR seharusnya sudah mencakup hal-hal seperti itu,\" ujarnya. Menurut dia, yang diprioritaskan dari uang THR adalah melunasi kewajiban-kewajiban sebelum mengalokasikan sisanya untuk hal-hal lain, seperti merapikan rumah atau berinvestasi. Bahkan, untuk membayar zakat atau sedekah dan berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, bisa diambil anggarannya dari THR. Rini melanjutkan, agar THR tidak habis \"di tengah jalan\", disarankan tidak membeli keperluan untuk hari raya secara berlebihan. Lebaran juga tidak harus selalu memakai pakaian baru, sehingga biaya untuk baju baru bisa dikurangi. \"Biasakan menyisihkan dana THR, misalnya 20 persen untuk ditabung atau diinvestasikan,\" ujarnya. Sementara itu, Nurazizah (25), salah satu karyawan swasta mengatakan, tidak ada salahnya THR digunakan untuk membeli baju baru, membeli makanan spesial, atau berbagi dengan yang membutuhkan. \"THR kan bonus ekstra yang diberikan untuk merayakan Hari Raya,\" ujarnya. Namun, kata dia, tentunya belanja harus dilakukan dengan bijak, bila tidak mau kehabisan uang di pertengahan bulan dan terpaksa harus super hemat hingga tanggal gajian berikutnya. \"Jangan sampai abis buat lebaran aja, harus save juga,\" tuturnya. Lain halnya dengan Ridwan (28), ia memilih uang THR digunakan untuk keperluan mudik. Ridwan mengaku, untuk mudik perlu biaya yang tak sedikit. Ia menggunakan kendaraan sendiri yang harus diservis ke bengkel agar selama mudik tidak ada halangan. \"Saya tiap tahun mudik ke Jawa Tengah, itu perlu biaya. Makanya saya pake uang THR untuk biaya mudik,\" katanya. Selain biaya, kata Ridwan, tenaga pun harus prima. \"Karena diperlukan waktu berjam-jam untuk mencapai tempat tujuan, jalanan macet. Pasti banyak pengeluaran juga pas di jalan,\" ungkapnya. (mike dwi setiawati)  

Tags :
Kategori :

Terkait