Pemudik Lewat Tol, Omzet Pedagang Turun 50 Persen

Rabu 29-06-2016,18:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Banyak pengguna jalan khususnya pemilik mobil pribadi memilih menggunakan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) untuk jalur mudik. Hal itu kemudian berpengaruh pada pemasukan masyarakat yang selama ini menggantungkan nasib di sekitar jalur Pantura. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon BEROPERASINYA jalan tol memberikan dampak terhadap roda bisnis di sepanjang kawasan pantai utara (pantura). Pada musim mudik Lebaran tahun ini misalnya, jalan tol yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah itu pun kini menjadi primadona para pemudik yang lebih memilih jalur pintas itu. Alhasil, para pedagang dadakan di kawasan jalur pantura pun sepi pembeli. Omzet mereka pun turun drastis. Para penjual warung dadakan pinggir jalan sepanjang pantura mengeluhkan sepinya penjualan. Misalnya pedagang musiman yang hanya berjualan minuman dingin, rokok dan camilan seadanya tersebut mengaku sangat merugi saat dibukanya Tol Cipali. Dibukanya Tol Cipali memang mengalihkan kemacetan yang selama ini terjadi di pantura. Pengendara yang kelelahan biasanya mampir di warung-warung tersebut. Ketika jalur pantura relatif lancar, otomatis pengendara khususnya sepeda motor hanya mampir untuk istirahat di titik tertentu. Menurut salah satu pemilik warung dadakan di kawasan Jl Brigjend Dharsono Bypass, Eliyah (38), semenjak beroperasinya jalan Tol Cipali pendapatan warung yang dikelolanya turun 50 persen. \"Dari H-10 sudah jualan, biasanya mulai rame. Sekarang berkurang tidak seperti dulu, omzet pun kini berkurang,\" ujar Eliyah, kepada Radar. Eliyah mengaku tidak terlalu berharap apa-apa saat berjualan di musim mudik. Menurut dia, yang paling penting adalah kelancaran bagi pemudik. Ia mengaku, berdagang setelah dibukanya Tol Cipali bahkan tak bisa mengembalikan modal awal. Dahulu sebelum Cipali dibuka, dalam seminggu berjualan, bisa mendapatkan keuntungan jutaan rupiah. \"Saya udah jualan pas musim mudik sembilan tahun lalu. Sekarang sih nggak ngarepin, karena dari tahun kemarin juga udah sepi,\" ungkapnya. Hal senada pun dikatakan Didi (32) pemilik warung dadakan lainnya. Selama beroperasinya Tol Cipali dagangannya kini mulai sepi. \"Tahun kemarin sudah mulai terasa sepi, biasanya sebelum ada tol Cipali sehari bisa dapat tiga ratus ribu, sekarang paling seratus ribu. Soalnya kendaraan-kendaraan pribadi sudah melalui jalan Tol Cipali,\" katanya. Saat ini, Didi mengaku, hanya memperoleh pendapatan dari pengguna motor atau truk-truk besar yang lewat setiap harinya. Namun, itu pun dirasa semakin jarang, terlebih saat ini bulan puasa. \"Sekarang mah paling pendapatannya dari yang make motor sama supir-supir truk besar aja. Biasanya mah kendaraan mobil pribadi suka banyak yang mampir ke sini, sekarang udah pada gak ada,\" akunya. Kendati sepi, para pemilik warung dadakan di sepanjang pantura tetap mengharapkan rejeki tambahan dari para pemudik yang melintas. Mereka sangat berharap di puncak arus mudik banyak kendaraan yang mampir ke warung mereka untuk beristirahat. “Lumayan buat tambah-tambah lebaran,” timpal Didi. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait