CIREBON - Kasi Kepurbakalaan di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, Riyanto mengaku tidak bisa berbuat banyak mengenai keberadaan Situs Pejambon. Karena menurutnya, sejarah situs itu masih simpang siur. Terlebih saat ini, disebutkan pengelolaan dan perawatan Situs Pejambon menjadi bagian dari aset keraton. (Baca: Untuk Peduli, Anggap Situs Pejambon Makam Ortu Sendiri) \"Kita juga belum tahu sejarahnya, apalagi saat ini kita juga kesulitan untuk menganggarkan perawatan cagar budaya. Banyak ajuan kita yang dicoret untuk perawatan cagar budaya,\" ujarnya. Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon memastikan situs arca yang terdapat di Kelurahan Pejambon tidak masuk daftar situs cagar budaya. Menurut Pemandu Wisata Disbudparpora, Djoko Nurkahfi, setelah adanya pembuatan bangunan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang tahun 2000, kepengelolaan Situs Pejambon tidak jelas. Bahkan dia juga menyangsikan sejarah Situs Pejambon. \"Sejarahnya masih simpang siur, setelah BP3 Serang ke sini mereka tidak menyampaikan kepada kita data hasil penelitian,\" ujarnya kepada Radar Cirebon, Selasa (28/6). Meskipun demikian, pihaknya mengapresiasi gerakan anak muda membersihkan Situs Pejambon. Dirinya menyebutkan, perlu adanya kajian lebih dalam mengenai Situs Pejambon. Termasuk meneliti asal muasal arca yang terdapat di Pejambon. Pasalnya apabila situs itu memang bersejarah, pasti BP3 Serang sejak awal akan menempatkan juru pelihara untuk menjaga situs itu. \"Rata-rata yang sudah diakui sebagai situs itu, pasti ditunjuk juru pelihara dan mereka digaji sama BP3 Serang, seperti Situs Hulu Dayeuh di Dukupuntang,\" katanya lagi. (jml)
Situs Pejambon, Kasi Kepurbakalaan: Kita Tidak Tahu Sejarahnya
Kamis 30-06-2016,05:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :