KANDANGHAUR – Gelombang pemudik roda dua masih mendominasi kepadatan arus lalu lintas di jalur pantura Indramayu, Senin (4/7). Padatnya kendaraan membuat mereka tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Namun demikian, para pemudik sepeda motor diimbau untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan sepanjang perjalanan. Tidak hanya kepada sesama pengguna kendaraan bermotor saja, tapi juga pengguna fasilitas jalan raya lainnya seperti warga yang menyeberang jalan sembarangan. Kondisi ini terjadi lantaran di sepanjang jalan raya pantura minim sarana penyeberangan seperti zebra cross dan jembatan penyeberangan orang. “Penyebrang jalan yang sruntulan, yang seenaknya sendiri nyebrang bisa menjadi ancaman tersendiri bagi para pemudik terutama yang bawa motor,” kata Pandi, salah seorang warga. Dari pengamatannya, sejak musim mudik dimulai, kesadaran warga masih cukup rendah dalam menjaga keselamatannya saat hendak menyeberang jalan. Warga kerap nyelonong sendiri tanpa meminta bantuan petugas yang sebenarnya bersiaga untuk membantu mereka. Warga terutama yang menggunakan kendaraan juga sering memanfaatkan celah median jalan untuk menyeberang dari lajur satu ke lajur lain secara mendadak. “Terus di tikungan juga. Saya sering melihat pemudik bermotor terpaksa ngerem mendadak untuk menghindari penyeberang jalan, akhirnya terjadi tabrak belakang,” ungkap dia. Mengantisipasi kecelakaan akibat penyebrang jalan, Polres Indramayu menyiagakan petugas di hampir lokasi yang ramai aktivitas warga. Seperti di kawasan pasar, masjid, terminal, jalur putar dan perempatan jalan. Petugas juga menyiapkan tolo-tolo untuk menutup celah median yang dianggap berbahaya. Bahkan sebagian U-Turn yang dinilai rawan macet dan kecelakaan ditutup permanen dengan cara di cor beton. (kho)
Hati-hati, Penyeberang Jalan Sering Asal “Nyelonong”
Senin 04-07-2016,18:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :