CIREBON - Jangan ditiru!! Kelakuan enam remaja tanggung ini sudah keterlaluan. Masih muda, tapi perilakunya bikin geleng-geleng kepala. Dengan bersenjata softgun dan parang, mereka melakukan penodongan dan merampok sejumlah minimarket di wilayah Kabupaten Cirebon. Setelah sekian lama berkeliaran, aksi para pelaku pun akhirnya berhasil dibongkar polisi. Apesnya, aksi mereka terbongkar setelah salah satu pelaku, beraksi menggunakan sepeda motor dengan nopol asli milik orangtuanya. Sehingga memudahkan polisi untuk melakukan pelacakan. Keenam remaja tersebut adalah LT, SUL, PE, AJ, AG, semuanya warga Kecamatan Jamblang, dan EK warga Kecamatan Plered. Data yang berhasil dihimpun Radar, polisi yang sudah mengantongi nopol sepeda motor salah satu pelaku dari rekaman CCTV salah satu minimarket di Kecamatan Klangenan, kemudian melakukan pengecekan ke kantor Samsat. Setelah dicek, didapati sepeda motor tersebut atas nama salah satu warga di wilayah Kecamatan Jamblang. Berbekal informasi tersebut, polisi pun melakukan penyelidikan dan akhirnya pada Kamis (7/7) malam, polisi mengamankan terduga salah satu pelaku LT dari rumahnya yang diketahui sebagai pemilik sepeda motor yang nopolnya terekam CCTV minimarket. LT pun diperiksa semakin intensif. Dari informasi yang disampaikan LT, polisi pun akhirnya berhasil mengamankan lima pelaku lainnya, yang ditangkap satu persatu berdasarkan keterangan dari para pelaku. Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan sejumlah sepeda motor yang diduga digunakan untuk beraksi dan sebilah parang serta satu softgun yang digunakan pelaku untuk menakut-nakuti para korban. Para pelaku sendiri sebenarnya tidak begitu terorganisasi dan tidak beraksi secara bersama-sama. Bahkan pada TKP terakhir di salah satu minimarket di Desa Bakung Kidul pada Minggu (5/6) malam, salah satu pelaku beraksi sendirian dengan menodongkan pistol sambil mengancam dua orang pramusaji dan sejumlah anak kecil yang ada di minimarket tersebut. Saat itu, pelaku hanya mengambil HP milik pramusaji dan membawa sekitar 40 bungkus rokok dari etalase. Kuat dugaan, jumlah tersangka dan TKP akan terus bertambah. Salah satu sumber di internal kepolisian mengatakan, para pelaku ini adalah target lama. Tidak menutup kemungkinan jumlah pelaku dan TKP akan bertambah seiring penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, menunggu keterangan dan pengakuan dari para pelaku. “Itu target kita. Sudah kita amati dan memang yang sering melakukan pembobolan terhadap minimarket atau pertokoan, terutama yang malam hari dengan cara menodong,” ujar sumber tersebut. Selain berusaha mengungkap kasusnya, pihak kepolisian pun kini sedang mencari asal senjata softgun milik kelompok tersebut. Diberitakan sebelumnya, Usman (20) dan Sulaiman (21) pramusaji di minimarket Desa Bakung Kidul menjadi korban perampokan Minggu (5/6) malam. Pelaku datang seorang diri dengan berjalan kaki dan masuk serta langsung menodongkan pistol. (tim liputan)
Komplotan Penodong Ditangkap Berkat Nopol Motor Milik Ortu
Selasa 12-07-2016,09:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :