KUNINGAN - Kaki gajah atau dalam istilah kedokteran disebut filariaris atau elephantiasis merupakan penyakit yang dapat menular. Namun, masih banyak masyarakat awam yang tidak tahu. Sejak 2004, penderita penyakit kaki gajah di Kuningan di temukan, hingga saat ini jumlahnya terus meningkat. Data terakhir yang dimiliki Dinkes Kuningan jumlahnya bertambah menjadi 50 orang. Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Dedik Purnaman menyebutkan, sejak 6 Oktober 2015 lalu kembali ditemukan 9 penderita kaki gajah. Padahal, sejak tahun 2014 sebanyak 41 penderita ditemukan, dinkes lantas membagikan obat anti gajah. “Tadinya dengan pemberian obat anti kaki gajah secara masal kami berharap tidak ada kasus baru. Eh, ternyata nambah lagi sembilan,” ucap Dedik kepada Radar Kuningan. Dia membeberkan, kasus 50 orang itu ditemukan di Kecamantan Kuningan, Jalaksana, Pancalang. Kemudian juga ditemukan di Kecamatan Cibingbin, Ciwaru, Garawangi, Ciawigebang, Cidahu dan Hantara. Rencananya, Oktober mendatang Dinkes Kuningan akan memberikan obat secara masal kepada warga. Harapannya, agar tidak ada lagi warga yang terjangkit penyakit kaki gajah. Untuk diketahui, kaki gajah dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan kelamin wanita. Baik laki-laki, perempuan, anak-anak maupun orang tua berpotensi terserang kaki gajah. (mus)
Waspada, Wabah Kaki Gajah, di Kuningan Ditemukan 50 Penderita
Sabtu 16-07-2016,06:15 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :