KUNINGAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan terus menerjunkan tim untuk melakukan sosialiasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) kepada warga. Karena kasus DBD di Kabupaten Kuningan terbilang tinggi. Dinkes bekerja sama dengan puskemas dan juga pemdes. Diharapkan, masalah DBD menjad tanggung jawab bersama. “Yang kami inginkan adalah perangkat desa dan pegawai kelurahan kembali menggalakkan kegiatan opsih (operasi bersih) kepada masyarakat luas. Dengan kegiatan opsih maka sarang nyamuk dan juga jentik nyamuk akan musnah,” jelas Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dedik Purnaman kepada Radar. Dedik yakin, ketika perangkat desa maupun pegawai kelurahan memberikan contoh gerakan opsih maka masyarakat pun akan mengikuti. Karena warga perlu ada yang mengarahkan dan memiliki wewenang. Bukan hanya opsih yang merupakan bagian gerakan pemberantasan sarang nyamuk, tapi juga menggalakkan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur). Cara yang dilakukan seperti ini sangat penting dalam upaya mencegah DBD. “Harus diingat kasus DBD sudah mencapai 1.200 orang dan yang meninggal 13 (bukan 20, red),” sebut Dedik yang terus mobile setiap hari melakukan sosialisasi DBD ke setiap warga. Menurut Dedik, angka 1.200 sudah melebihi yang terjadi pada 2015 yang mencapai 1.008 kasus. Padahal, pada tahun 2014 hanya 200 kasus. “Jangan anggap sepele DBD, ketika terjadi penuruan trombosit, sekalipun kita melakukan berbagai upaya seperti meminum air kelapa muda, sari kurma dan jus jambu tetap tidak akan tertolong. Maka upaya terbaik adalah melakukan pencegahaan,” tandas Dedik. (mus)
Cegah DBD, Dinkes Minta Perangkat Desa Galakkan Opsih
Kamis 21-07-2016,07:45 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :