Jalan Baru untuk Kurangi Kemacetan di Cipeujeuh

Kamis 21-07-2016,23:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LEMAHABANG - Setiap pagi, trafik moda transportasi di pertigaan Cipeujeuh sangat tinggi. Pasalnya, tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat pusat aktivitas pendidikan dan perdagangan, sehingga kepadatan lalu lintas kendaraan tidak bisa dihindari. Selain itu, peningkatan jumlah kendaraan, baik roda dua maupun empat menjadikan lokasi tersebut rawan macet. Kemudian, agak bergeser ke arah timur, terdapat palang pintu kereta api yang mampu menjadi pemicu kemacetan selanjutnya. Kondisi ini, jika tidak segera ditanggulangi, dua atau lima tahun mendatang kawasan tersebut akan lumpuh. Sehingga aktivitas pendidikan dan perdagangan akan terganggu. Belum lama ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon mencoba memberikan solusi guna menghindari dampak buruk yang diakibatkan dari peningkatan jumlah kendaran dan kerawanan macet tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Dr Iis Krisnandar SH CN menjelaskan, berdasarkan hasil diskusi dengan PT KAI DAOP III Cirebon, ada alternatif untuk membangun jalan baru dengan mengikuti jalur rel yang dimulai dari under pass rel kereta api yang terletak di Desa Cipeujeuh Wetan, menuju arah selatan sampai dengan palang pintu kedua yang berada di perbatasan Desa Cipeujeuh Wetan dan Lemahabang Kulon, Kecamatan Lemahabang. “Awalnya, kita ingin usulkan untuk menaikkan jembatan rel itu. Karena banyak kendaraan besar yang nyangkut di atas portal. Akhirnya, jadi pemicu kemacetan. Kalau harus dikeruk jalannya, pasti akan banjir, karena jalan terletak di bawah permukaan tanah,” katanya. Setelah dihitung, untuk meninggikan under pass tersebut, ternyata memakan biaya yang cukup tinggi dan berpotensi mengganggu frekuensi lalu lintas kereta api jalur selatan. “Solusi yang paling konkrit adalah membangun jalan baru,” bebernya. Meski belum menghitung secara ril, membangun jalan diyakini tidak terlalu menghabiskan anggaran yang begitu banyak. Sebab, mayoritas tanah yang akan digunakan untuk pembangunan jalan baru milik PT KAI dan sebagian milik Pabrik Gula Sindanglaut. “Pabrik gula juga pasti membutuhkan jalan baru sebagai akses tercepat kendaraan angkutan tebu,” ungkapnya. Pihaknya sudah memerintahkan para stafnya untuk membuat peta dan proposal pengajuan program yang nantinya bisa ditindaklanjuti oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon. “Nanti coba kita usulkan kepada bupati dan berkomunikasi dengan PT KAI DAOP III Cirebon dan PT PG Rajawali II. Hasilnya, nanti kita lihat setelah ada komunikasi dengan para pihak terkait,” tandasnya. (jun)    

Tags :
Kategori :

Terkait