MAZAR-I-SHARIF– Taliban terus gencar melancarkan serangan terhadap NATO. Kemarin (18/7) serangan bom kelompok militan itu menghancurkan sejumlah truk tangki yang mengangkut suplai BBM (bahan bakar minyak) untuk NATO. Setelah truk-truk tangki itu meledak, para pejuang Taliban menembaki truk-truk lain yang parkir di sekitarnya.
Dalam serangan itu, NATO kehilangan sekitar 22 truk yang seharusnya mengirimkan bahan bakar dan logistik ke pangkalan militer di Kota Kabul, ibu kota Afghanistan. “Ledakan menyulut kebakaran hebat dan dengan cepat meludeskan 22 truk yang ada,” kata Ghulan Sakhi Baghlani, wakil gubernur Provinsi Samangan.
Truk-truk tersebut baru saja menempuh perjalanan dari Uzbekistan. Selain menghancurkan 22 truk, serangan itu juga melukai tiga orang sopir. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Menurut Sidiq Azizi, jubir pemerintah provinsi, sebagian besar truk yang terkena ledakan itu adalah truk BBM. Tapi, beberapa truk pengangkut logistik juga menjadi korban. “Ledakan terjadi sekitar pukul 02.00 (dini hari, red),” terang Azizi.
Karena yang terbakar adalah truk pengangkut BBM, api sangat sulit dipadamkan. Hingga menjelang sore kemarin, asap hitam masih terlihat mengepul di Rabatak, daerah yang menjadi area parkir truk NATO di Samangan. Petugas pemadam kewalahan dalam menjinakkan si jago merah.
Polisi dan pihak yang berwenang langsung melakukan investigasi. “Ledakan itu cukup kuat. Untuk sementara, kami menduga ledakan itu dipicu bom magnet,” ungkap Azizi. Insiden tersebut memaksa konvoi truk NATO yang melintasi jalur selatan menuju Kabul terpaksa berhenti. Suplai BBM dan logistik untuk NATO kembali terhambat.
Sejak Pakistan memblokade rute NATO di wilayahnya akhir tahun lalu, pasukan asing di bawah pimpinan AS itu terpaksa melewati jalur selatan. Dibandingkan rute utara yang melewati Pakistan, rute selatan makan lebih banyak waktu dan biaya. Sebenarnya, awal bulan ini Pakistan telah membuka blokade. Tapi, hanya segelintir truk NATO yang melewati rute itu.
Belakangan, Taliban kian rajin melancarkan serangan atas NATO. Jalur selatan yang merupakan rute alternatif pengiriman bahan bakar dan logistik NATO pun tak luput dari sasaran. Taliban berusaha menggulingkan pemerintah Afghanistan yang didukung penuh AS dan negara-negara Barat. Kemarin Jubir Taliban Zabiullah Mujahid mengakui serangan di Rabatak tersebut. (AFP/AP/hep/dwi)