332 Hektare Lahan Pertanian Kekeringan
MAJALENGKA - Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), H Wawan Suwandi mengungkapkan, areal pertanian yang langganan mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Ligung seluas 248 hektare, Talaga dengan 11 hektare, Sindang dengan dua hektare dan Kertajati 71 hektare. “Pada tahun 2007 lalu, Kabupaten Majalengka memang pernah mengalami kekeringan yang sangat parah. Hampir 3.700 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan. Namun, dibandingkan pada tahun sekarang yang hanya sebesar 332 hektare yang terkena kekeringan. Berarti tahun sekarang hanya 10 persennya dari tahun 2007 lalu,” ujar dia, kepada Radar, Kamis (19/7).
Menurut dia, Kecamatan Ligung menjadi yang paling parah dilanda kekeringan, tidak sekadar disebabkan faktor alam. Penyebab lainnya adalah petani yang memaksakan diri menanam padi, padahal Distankan sudah meminta agar petani beralih ke palawija untuk musim tanam kedua. “Kami sudah mengimbau kepada para petani di sini untuk menanam palawija atau tanaman selama musim kemarau. Tapi para petani tetap memaksakan diri menanam padi,” tuturnya.
Kepala Seksi Pertanian Distankan, H Toto Suhanto SP menambahkan, untuk mengatasi kekeringan pihaknya mengupayakan pompanisasi swadaya (sumur pantek) di setiap titik. Ada beberapa lokasi yang memanfaatkan Saluran Sindopraja dari Bendungan Rentang dengan cara menyedot menggunakan pompa air. “Mesin pompa tersebut beberapa di antaranya didapat dari Pemerintah Kabupaten Majalengka,” katanya.
Ditanya mengenai kemungkinan ada kecamatan lain yang mengalami kekeringan, Toto mengatakan, pihaknya belum bisa bicara banyak karena belum dilakukan survei. Tim survei tersebut berasal dari Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Provinsi Jawa Barat. Tapi, pihaknya tetap optimistis produksi hasil panen kedua akan meningkat dari tahun sebelumnya. “Hanya sebagian para petani yang merasa mengeluh terkait menurunnya hasil panen. Tapi, itu semua bukan berarti telah terjadinya gagal panen atau fuso,” ucapnya.
Sedangkan untuk penanganan masalah kekeringan di Kecamatan Ligung, Distankan telah menyiapkan mesin pompa air untuk Desa Kedung Kencana, Kedungsari, Kodasari, serta Leuweunghapit. “Apa yang selama ini dirasakan para petani, kami juga merasakan. Di sisi lain, para petugas kami juga bisa dikatakan dilema dengan kondisi saat ini. Untuk itu, ini masih dalam tahap klasifikasi berapa jumlah keseluruhan areal tanaman yang terkena dampak kekeringan. Kami masih bisa memanfaatkan saluran irigasi yang ada,” bebernya. (ono)