Insya Allah.. Agustus 2016 Manado Tembus 10 Ribu Wingkok

Kamis 04-08-2016,16:34 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MANADO – Menpar Arief Yahya tidak terlihat gusar, panik, apalagi galau. Penampilannya tetap saja cool, murah senyum dan suka bergurau. Meskipun pekan ini Mantan Dirut PT Telkom ini banyak dicecar oleh para jurnalis dengan pertanyaan kritis: “Mengapa kunjungan wisman bulan Juni 2016 turun sampai 6,3% dibandingkan bulan Mei 2016?”
Pria asal Banyuwangi yang lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Program Doktor Unpad Bandung itu pun tetap menjawab dengan angka-angka. “Ingat, itu bulan Ramadan! Jumlah wisawatan muslim turun drastis, karena puasa sampai Hari Raya Idul Fitri. Wisman muslim turun sekitar 40% dari total wisman. Sebagai info, jumlah wisman muslim sekitar 20% dari total wisman, sehingga total penurunan sebulan penuh Ramadahan adalah 40% x 20% = 8% dari total wisman,” jelas Arief Yahya.
Lalu? “Karena jumlah hari Ramadhan pada bulan Juni adalah 25 hari, maka perkiraan turun adalah 25/30 x 8% = 6,6%. Itulah hitungan, mengapa jumlah wisman bulan Juni 2016, bila dibandingkan Mei 2016, turun sampai dengan 6,2%. Hitungan saya bisa maksimal 6,6%, jadi kalau masih 6,2% berarti ada kenaikan di wisman dari originasi yang lain,” ungkap Arief Yahya.
Bagaimana dengan suasana industri Pariwisata? Hotel, restoran, café, travel agent, travel operator, penerbangan, persewaan mobil, souvenir, dan industri lain yang terkait? Apakah mereka terasa oleh penurunan itu? “Oh, tidak! Yang menurun adalah Wisman, tetapi Wisnus naik drastic, karena Lebaran. Industri masih bisa tersenyum, karena terkompensasi lebih besar dari wisnus,” kata Menpar pilihan Presiden Joko Widodo ini.
Arief Yahya pun menjelaskan dengan angka-angka. “Wisnus itu berbanding terbalik dengan wisman. Di awal Ramadan memang turun 50%, namun diakhir Ramadan meningkat drastis 100%, sehingga total akan menjadi 150% bila dibandingkan dengan bulan non-Ramadhan. Ini jawaban, mengapa transaksi di industri pariwisata tidak menurun,” kata dia.
Memang, Menpar Arief Yahya tidak bisa memungkiri, puasa akan berpengaruh sangat besar terutama originasi Malaysia dan Singapore. Namun, dia yakin akan terjadi rebound di sisa bulan di tahun 2016 ini. Tanda-tanda itu sudah bisa dia rasakan dari Manado, Sulawesi Utara. “Saya sudah mendapatkan laporan time schedule charter flight bulan Agustus 2016 ini, dari Tiongkok ke Manado. Kalau Juli 2016 kemarin Wingkok (wisatawan Tiongkok, red) mencapai 7,5 ribu orang lebih. Agustus 2016 ini, Insya Allah akan menembus 10 ribu wingkok,” ungkap Arief Yahya.
Bahkan, diperkirakan sampai 13 Agustus 2016, belum sampai pertengahan bulan, sudah akan menembus 10.000 pack. Tiga maskapai nasional yang terbang di Tiongkok, yakni Lion, Sriwijaya Air, dan Citilink. Bulan Juli 2016 ini Lion sudah terbang dari 6 Kota di China ke Manado, seperti Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan, Shanghai, dan Changsa. Sriwijaya ke Guangzhou dan Citilink ke Hongkong. “Bulan ini akan dilanjutkan programnya, dan saya yakin ini adalah promosi yang bagus untuk destinasi Manado, dan menjadikan Manado sebagai Bali Keduanya Indonesia. Manado sebagai provinsi Pariwisata,” ungkap Arief Yahya.
Dia memuji Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang berkomitmen penuh untuk menjadikan Sulut dan Manado sebagai kawasan Pariwisata. Saat bertemu muka dan diskusi hangat di Graha Pena Manado Post, lalu, Olly bersama bupati-walikota se Sulut sudah menyatakan semangatnya untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata.  (*)
Tags :
Kategori :

Terkait