Timnas Senior Indonesia, Riedl Pantang Silau Nama Besar

Rabu 10-08-2016,17:56 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA – Menyandang nama besar dalam pentas sepak bola tanah air bukan jaminan bagi setiap pemain bisa mendapat tiket ke tim nasional secara percuma. Sebab, sang pelatih, Alfred Riedl menegaskan bahwa dalam pemilihan pemain ke timnas nanti, dia tidak akan silau dengan status individu dari setiap pemain, termasuk mereka yang selama ini telah menjadi langganan di timnas. “Saya melihat menilai pemain dari performa terakhir. Dan, performa mereka tidak hanya kami lihat saat bermain di level klub tapi juga saat menjalani latihan bersama timnas,” kata Riedl setelah memimpin hari perdana pemusatan latihan timnas di Stadion Pakansari, Cibinong-Bogor, Jawa Barat, kemarin (9/8). Menurut pelatih asal Austria itu, dengan persiapan yang sangat mepet serta persaingan di level Asia Tenggara yang cukup ketat, maka hanya mereka yang memiliki fighting spirit tinggi serta semangat kerja keras yang bisa diberikan amanah untuk membela merah putih. Artinya, meski berstatus pemain bintang, namun tidak mau bekerja dalam tim, maka harus siap-siap out dari tim. Memang, dari total 47 pemain yang dipanggil oleh Riedl untuk mengikuti seleksi timnas tersebut, mayoritas dari mereka adalah pemain yang moncer di klub dalam kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC). Para pemain tersebut dipanggil dalam dua tahap, tahap pertama sudah berlangsung mulai pagi kemarin dengan diikuti oleh 24 pemain. Dalam seleksi perdana tersebut, bergabung sejumlah pemain yang telah memiliki nama besar dalam pentas sepak bola tanah air dan luar negeri. Sebut saja Irfan Bachdim, Boaz Solossa, begitu juga dengan kiper Arema Cronus Kurnia Meiga. Selain mereka, ada juga pemain pemain muda yang baru memiliki pengalaman di level timnas, Ambrizal Umanailo dan Adam Alis di antaranya. Program yang diberikan oleh Riedl pun tidak begitu berat. Hanya latihan ringan dengan memberikan kesempatan kepada para pemain menunjukan kualitas individu serta finishing touch mereka. Small game yang berpotensi terjadi gesekan antara pemain pun sengaja tidak dilakukan demi menghindari tekel antara pemain. “Kami tidak mau ada pemain yang cedera,” ucapnya. Meski begitu, pelatih yang sudah dua kali gagal membawa timnas meraih prestasi di Piala AFF itu mengakui bahwa rata-rata pemain yang mengikuti latihan perdana tersebut memiliki teknik individu yang sangat berkualitas. “Ada pemain yang memiliki kecepatan, skillful dalam dribling dan bagus dalam bertahan. Kualitas mereka sudah komplet,” jelasnya. Latihan yang berlangsung selama dua jam tersebut berlangsung selama dua kali pada Selasa kemarin (9/8). Rencananya, pagi nanti, Boaz Solossa dan kawan-kawan yang mengikuti latihan dalam seleksi tahap pertama tersebut hanya diberikan satu jadwal latihan seleksi pagi ini sebelum dikembalikan ke klub mereka masing-masing. Dalam perkembangan sama, Evan Dimas mengatakan bahwa nama besar serta status bintang Timnas U-19 tidak membuatnya merasa terbebani. Dia pun tidak canggung untuk bersaing di lini tengah bersama pemain lain yang lebih senior dari padanya. Seperti Bayu Pradana (Madura Unied) dan Septian David Maulana (Mitra Kukar). ” Saya merasa tertantang untuk bisa membela timnas senior,” ungkap Evan. (ben) 

Tags :
Kategori :

Terkait