Brasil vs Kolombia, Panas Demi Lolos Langsung

Selasa 06-09-2016,10:44 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MANAUS – Jika saja Juan Camilo Zuniga tidak menyerang punggung Neymar di perempat final Piala Dunia 2014, yang membuatnya harus keluar dari sisa turnamen, mungkin saja di setiap pertemuannya, Brasil dan Kolombia bakal bersikap biasa saja. Namun, sejarah sudah tertulis. Pasca insiden laga yang dimenangkan Brasil dengan skor 2-1 itu, keduanya langsung mengalami rivalitas yang panas dalam dua tahun terakhir. Bakal lebih panas pada besok pagi ketika keduanya bentrok di Arena da Amazonia, dalam pertandingan kedelapan kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 zona Amerika Latin. Di klasemen sementara, saat ini Brasil masih berada di peringkat kelima alias zona lolos play-off dengan mengantongi 12 angka. Tim berjuluk Seleccao itu berselisih satu poin dari empat peringkat teratas yang memegang tiket lolos otomatis ke fase grup Rusia. Karena itu, kemenangan menjadi harga mati bagi Brasil jika mereka tidak ingin melewatkan November tahun depan bertarung dengan jagoan zona Oceania di babak play-off antar konfederasi. Misi untuk meraup poin penuh memiliki kans besar untuk berhasil besok pagi. Selain karena bermain di depan pendukung sendiri, Brasil tengah barada dalam level kepercayaan diri yang tinggi di bawah komando treinador baru, Tite. Di bawah arahan pelatih yang bernama lengkap Adenor Leonardo Bacchi tersebut, Brasil menggamit kemenangan meyakinkan tiga gol tanpa balas di Estadio Olimpico Atahualpa, kandang Ekuador yang tidak pernah dikuasai Brasil dalam 43 tahun sebelumnya (1/9). ”Sangat menyenangkan memiliki Tite di tim ini,” ucap gelandang Paulinho dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir oleh CenarioMT. ”Aku pernah bekerja dengannya selama tiga tahun di Corinthians (2010-2013). Dia pelatih yang tahu apa yang terbaik bagi skuadnya,” tutur pemain yang kini berbaju Guangzhou Evergrande itu. Dengan kejeniusan yang dimiliki, Tite tentu tidak akan menggunakan pola permainan yang sama seperti saat menundukkan Ekuador. Karena itu, pelatih 55 tahun asal Caxias do Sul itu bakal melakukan sedikit perubahan. Formasi 4-4-2 kemungkinan bakal berganti menjadi 4-1-4-1. Casemiro yang semula dipasang sebagai gelandang serang kanan bakal digeser ke formasi spesialisasinya di Real Madrid, holding midfielder. Willian akan diplot mengisi posisi Casemiro, dengan Neymar akan turun menyisir dari sayap. Formasi ini bertujuan tidak hanya menopang Gabriel Jesus sebagai targetman. Namun juga meredam kreativitas dari sisi sayap yang digalang oleh kapten James Rodriguez maupun Luis Muriel atau Juan Cuadrado. Jurnalis ESPN, Tim Vickery menjelaskan, Kolombia saat ini tengah mengalami masalah di transisi. Di mana mereka tidak bisa menerapkan strategi menyerang maupun bertahan dengan baik. Celah inilah yang bakal dimanfaatkan oleh Tite. ”Aku sangat mengharapkan para pemainku bisa terus menampilkan performa terbaik mereka hingga kualifkasi berakhir,” tuturnya dikutip dari Istoe. Di lini belakang, tanpa David Luiz yang baru saja menuntaskan transfernya balik kucing ke Chelsea, Tite bakal kembali mengandalkan duet bagus dari Miranda-Marquinhos untuk membendung gempuran Carlos Bacca dibantu dengan Marcelo dan Dani Alves di sektor fullback. Yang tentu saja harus dikhawatirkan Brasil dari Kolombia adalah marking ketat serta permainan keras yang mereka peragakan. Itu terlihat dari fase grup Copa America tahun lalu. Carlos Sanchez sukses membuat Neymar mati kutu sekaligus frustrasi. Yang puncaknya ketika dia menendang bola ke arah Pablo Armero dan membuatnya terkena skorsing empat laga dari Conmebol. Terpisah, Kolombia tentu ingin mengulangi pencapaian briliannya tahun lalu. Yaitu tatkala kemenangan satu gol itu mengakhiri dominasi Brasil sejak Copa America 1991 silam. Sanchez memperingatkan kawan-kawannya untuk berfokus kepada pertandingan, dan tidak terpengaruh dengan provokasi yang tentu bakal dilakukan oleh penggawa Canarinha, sebutan lain Brasil, maupun pendukungnya. ”Laga ini sangat menentukan,” tutur Sanchez kepada Goal. ”Kami tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun,” lanjut gelandang asal Fiorentina. Entrenador Jose Pekerman bisa sedikit tersenyum. Sebab, bek kanan PSV Eindhoven Santiago Arias sudah kembali dari masa skorsing. Namun, dia belum menentukan apakah bakal langsung menurunkannya sebagai starter. Ataukah menggantinya dengan Stefan Medina. (apu)

Tags :
Kategori :

Terkait