Petani Bawang Brebes Incar Lahan Majalengka

Rabu 07-09-2016,19:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Lahan pertanian di kawasan utara Kabupaten Majalengka menjadi incaran para petani bawang dari luar daerah. Petani bawang merah yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Brebes dan daerah lain di  Jawa Tengah tersebut, rela keluar uang jutaan rupiah untuk sewa lahan selama satu musim tanam. Pengusaha bawang asal Kabupaten Brebes, Ulinnuha (46) mengatakan, lahan pertanian di kawasan utara Kabupaten Majalengka seperti Kecamatan Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Kadipaten, dan lainnya selalu menjadi incaran petani bawang asal daerahnya setiap tahun. Naiknya harga sewa lahan setiap musim tanam tidak menyurutkan niat pengusaha ataupun petani bawang. “Sepanjang kenaikannya masih wajar, petani tidak keberatan untuk menyewa lahan guna ditanami bawang,” katanya Rabu (7/9). Menurutnya, harga sewa lahan  selama tiga bulan atau satu musim tanam bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang jauh lebih mahal. Kenaikan tidak sekaligus, tetapi bertahap sehingga petani tidak terbebani. “Dua tahun lalu harga sewa lahan satu hektare selama satu musim tanam paling murah Rp6 juta, sekarang  naik minimal Rp7,5 juta tergantung lokasi dan persetujuan dengan pemilik,” ujarnya. Abdul, petani bawang lainnya mengatakan hal yang sama. Salah satu alasan mengapa petani asal Brebes  memilih menanam di Majalengka karena  posisinya yang dianggap strategis, baik  dari  jarak asal petani maupun tempat penjualan yakni Jakarta. “Yang paling penting PH tanah di wilayah ini sangat cocok untuk menanam bawang merah,” jelasnya. Sementara Otong, pemilik lahan pertanian di  Desa Pagandon Kecamatan Kadipaten mengatakan menyewakan lahan kepada petani bawang sudah biasa bahkan sudah dilakukan selama bertahun-tahun. “Sudah biasa petani menyewakan lahannya untuk ditanami bawang setiap usai panen padi,” katanya. Menurutnya, petani lebih memilih menyewakan lahan karena tidak pernah menanam bawang. Selain itu modal yang dibutuhkan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan menanam padi. “Kalau melihat proses penanaman hingga memasuki panen sudah biasa, tetapi menanam sendiri belum pernah. Daripada rugi lebih baik lahannya disewakan,” jelasnya. (bae)  

Tags :
Kategori :

Terkait