Berulang-ulang Warga Argasunya Minta Angkot, Hasilnya?  

Sabtu 10-09-2016,17:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN - Tidak adanya angkutan umum menunju Kelurahan Argasunya, membuat warga di ujung selatan Kota Cirebon meragukan komitmen pemerintah kota mengembangkan wilayah selatan. Menurut Ketua Lembaga Pembedayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Argasunya, Dede Rusmana tanpa akses jalan yang baik dan transportasi yang memadai, sulit untuk mengharapkan perkembangan signifikan. “Kita mimta pemkot untuk meembuat trayek angkutan baru. Angkot ini kan penting, buat yang ke pasar, anak sekolah dan sekarang di Argasunya juga mulai banyak perumahan,” ujar Dede, kepada Radar, Jumat (9/9). Dede mengaku, keinginan ini sudah disampaikan dalam hearing dengan Komisi A DPRD. Sebenarnya, aspirasi ini sudah berulang kali disampaikan saat reses anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) I. Tetapi, hingga kini tidak ada tindak lanjut yang mengarah pada realisasi. Dede memberi gambaran, angkot menuju Argasunya tidak perlu khawatir kekurangan penumpang. Angkot bisa dimulai dari Kebon Pelok yang padat penduduk,  kemudian ke arah Patok Beusi masuk Benda, Sumurwuni, kemudian Kopiluhur, Cibogo, Kedung Jumbleng, Kedung Mendeng dan Griya Nusantara. Kemudian bisa juga ditambahkan rute ke Permata Harjamukti, karena banyak perumahan di kawasan itu. Menurut dia, rute-rute itu banyak melalui daerah padat penduduk. Bila ada angkot, warga akan dimudahkan untuk bepergian. Kemudian angkutan barang juga akan lebih mudah. “Sekarang ada angkot sih, tapi ya kayak kereta api. Jadwalnya cuma dua kali, pagi sama sore saja,” tuturnya. Anggota Komisi A, M Handarujati Kalamullah S Sos berharap Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinkom) untuk segera menindaklanjuti aspirasi warga. Andru –sapaan akrabnya- yang juga anggota DPRD dari Dapil I mengakui, aspirasi mengenai angkot ini sudah muncul bertahun-tahun lalu. Tetapi, aspirasi itu tidak pernah terealisasi. “Memang ada kendala dengan peremajaan armadanya, kemudian jalannya juga rusak. Rute ini sebenarnya peluang, jadi penting untuk ditindaklanjuti dishubinkom,” tandasnya. Diungkapkan Andru, di Kelurahan Argasunya ada sekitar 11 RW dengan penduduknya yang padat. Kemudian banyak perumahan baru dengan ratusan kepala keluarga. “Harapan kita awal tahun depan tidak ada lagi persoalan angkot dan semuanya sudah beres,” pungkasnya. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait