Soal Buruh Asing, Tunggu Bahstul Masail Pesantren Se-Jawa di Cirebon

Senin 12-09-2016,23:25 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) akan menggelar Bahtsul Masail ke-30 se-Jawa dan Madura. Rencananya bahtsul masail digelar di Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, 20-22 Oktober mendatang. Sejumlah isu kebangsaan akan diangkat dalam forum bahtsul masail tersebut. Salah satuya terkait penggunaan tenaga kerja buruh asing. Kemudian soal status tanah hasil reklamasi. Berikutnya masalah perusahaan yang merusak lingkungan. Lalu terkait Undang-undang Minerba (mineral dan batu bara). \"Bahtsul masail ini akan dihadiri sekitar 600 delegasi pesantren se-Jawa-Madura,\" kata Ketua Panitia, KH Arwani Syaerozi di hadapan wartawan, Senin (12/9). Menurutnya, masalah-masalah itu diangkat karena bersifat aktual. Bagian dari problematika bangsa yg perlu dikaji dan dipecahkan dari berbagai aspek. Termasuk yurisprudensi Islam (fikih). Apalagi menurutnya, masalah buruh asing seperti dari Tiongkok yang menyerbu Indonesia. Sementara kondisi dalam negeri masih membutuhkan lapangan pekerjaan. Arwani menyadari, konekuensi dari perjanjian keran Masyarakat Ekonomi ASEAN terkait pekerja asing. Namun, banyak juga temuan kasus pekerja asing dari luar ASEAN, bahkan ilegal. \"Ini yang perlu dikaji dan disikapi dalam forum bahtsul masail,\" kata Arwani. Jamaludin Mohammad menambahkan, isu lainnya seperti buruh migran dari Cirebon termasuk menjadi materi bahstul masail yang akan digelar FMPP. Dalam forum ini ada banyak masalah turunan yang juga penting dikaji. Koordinator hubungan masyarakat dari panitia ini juga menyebutkan, FMPP menggelar bahtsul masail di Jawa Barat merupakan yang pertama kalinya. Sebelumnya selalu digelar di Jawa Tengah maupun Jawa timur. \"Tradisi bahtsul masail ini merupakan inisiasi kalangan pesantren NU. Warga NU kultural. Harapannya, pesantren mampu menjadi bagian pemecah problem-problem kebangsaan,\" tukasnya. (hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait