MISANO – Persaingan di MotoGP masih jauh dari kata usai. Setelah rider Repsol Honda Marc Marquez leading hingga 50 poin di klasemen pembalap, sempat muncul kekhawatiran paro kedua musim MotoGP 2016 tidak akan berlangsung seru. Ketakutan itu terbukti salah. Empat juara baru lahir di kelas premium. Lima seri terakhir justru situasinya memanas lantaran duo Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi kembali terlibat dalam perang urat syaraf. Adu mulut Rossi kontra Lorenzo terjadi di sesi jumpa pers usai balapan MotoGP San Marino di Misano, Minggu (11/9). Lorenzo yang memulai. Pembalap 29 tahun itu memperkarakan aksi overtaking Rossi di Tikungan 14 lap kedua yang dianggap terlalu agresif dan membahayakan. Bahkan, menurutnya, jika tidak segera mengangkat motornya, Lorenzo memastikan kecelakaan akan terjadi. Merespons tuduhan tersebut, Rossi memberikan penjelasan. \'\'Di Misano, melakukan overtaking itu sulit. Jadi saya ingin mencobanya sejak awal balapan,\'\' jawab The Doctor dilansir Motorsport. Rossi mengaku tak ingin pengalaman buruk di Mugello terulang. Saat itu balapan kandangnya yang pertama rusak akibat mesin jebol tepat saat sedang mengejar Lorenzo. Karena itu dia menargetkan kemenangan di kampung halamannya itu. Lorenzo lalu melontarkan kritik langsung kepada Rossi sambil bergantian menyampaikannya kepada wartawan di hadapan mereka. \'\'Kau (Rossi) bisa punya pendapat berbeda. Tapi menurutku dia menyalipku terlalu agresif. Dia tidak perlu menyalip seagresif itu, tapi kalian tahu itu adalah gaya membalapnya. Padahal pembalap lain bisa menyalip dengan lebih ‘bersih’,\'\' tandasnya. Komentar keras itu menyinggung Rossi. Saat Lorenzo menyampaikan protesnya, rider 37 tahun tersebut sempat membalasnya dengan tertawa kecut. Perdebatan keduanya semakin panas. \'\'Cobalah lihat rekamannya lain waktu,\'\' minta Rossi. \'\'Kalau saya tidak menegakkan motor, kita bisa terjatuh bersamaan. Atau mungkin kau tidak, tapi saya celaka,\'\' serang Lorenzo. Adu argumen terjadi makin panas di sesi itu. Bahkan berlanjut jumpa pers usai. Kepada wartawan Spanyol, juara dunia MotoGP tiga kali itu menyebut perilaku Rossi tak patut sebagai seorang yang sudah dewasa. Khususnya saat menertawakan opininya tentang aksi Rossi di Tikungan 14. \'\'Kalau umurmu sudah 37 tahun, kau seharusnya membiarkan orang lain berbicara. Ini soal pendidikan. Dia selalu melakukan hal yang sama setiap Kamis (jumpa pers). Saat pembalap lain berbicara, dia juga berbicara keras-keras,\'\' tuturnya. Menariknya, Marc Marquez yang sempat terlibat konflik dengan Rossi tahun lalu, justru sependapat dengan rider Italia tersebut. Menurutnya, overtaking seperti itu normal saja. \'\'Tentu saja agresif, tapi saat kau berada di balapan kandangmu, kau selalu ingin memberikan lebih. Valentino itu rider cerdas, dia tahu Jorge punya kecepatan dan dia menyalip dengan agresif, tapi menurutku masih wajar,\'\' begitu pendapatnya. Perseteruan ini tentu akan memanaskan pertarungan di akhir musim. Apalagi Rossi dan Lorenzo sedang berebut finis runner-up di klasemen pembalap. Setelah Marquez leading jauh, persaingan untuk merebut gelar juara nyaris tertutup. Setelah MotoGP San Marino, selisih antara Marquez dan Rossi masih terbentang 43 poin. (cak/ady)
MotoGP, Rossi-Lorenzo Panas Lagi
Selasa 13-09-2016,19:48 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :