Ada Kresek Gerak-gerak, Ternyata Berisi Bayi

Rabu 14-09-2016,12:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIAMIS – Bayi perempuan yang diperkirakan baru satu jam dilahirkan, kemarin (13/9), sekitar pukul 13.10 WIB ditemukan seorang petani di semak-semak Dusun Pasajan, RT 11 RW 4, Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Saat ditemukan, bayi yang baru dilahirkan itu disimpan dalam kantong kresek hitam. Badan dan kepalanya dililit kerudung berwana putih. Yono Wagiono (74), petani warga setempat mengaku yang pertama menemukan bayi tersebut. Selasa siang, Yono, yang sehari-hari bertani sedang menuju kebunnya. Jaraknya 20 meter dari rumahnya. Dia akan mengambil buah pepaya dan cabai. Saat di bawah pohon pepaya, pria sepuh itu menemukan kantung kresek. Warnanya hitam. Kresek itu bergerak-gerak. Dia penasaran. Lalu membukanya. Yono kaget. Karena, di dalam kresek hitam itu ada bayi yang masih berlumuran darah. Bayi tersebut juga masih memiliki tali ari-ari. Kepalanya terlilit kerudung warna putih, yang telah bercampur dengan darah. Yono lalu memberitahukan temuannya itu ke warga. Tetangganya lalu menghubungi Polsek Cihaurbeuti dan bidan desa, Epa Purwitasari (39). Analisa Yono, jika sampai dia telat membuka kresek hitam itu, bayi perempuan itu sepertinya akan kehabisan napas. Karena kresek itu tertup rapat. Ditambah, muka bayi dililit kerudung. Termasuk hidungnya. “Tadinya saya mengira kantong keresek itu isinya anak kucing yang dibuang, ternyata bayi. Pembuang bayi itu benar-benar kejam,” kutuk Yono. Bidan Desa Pamokolan Kecamatan Cihaurbeuti Epa Purwitasari menjelaskan, setelah menerima informasi penemuan bayi bergegas menuju lokasi. Epa melihat di kantung kresek hitam, yang sebelumnya telah dibuka Yono, itu terdapat bayi perempuan. Bayi itu masih memiliki ari-ari. Mukanya dililit kerdung putih. Bayi itu tidak bersuara. “Saya langsung melepaskan kerudung tersebut yang menutup bagian mukanya, hingga bayi langsung bersuara keras dan saya bawa menuju rumah. Lalu dibersihkan,” paparnya. Usai dibersihkan, Epa menggunting tali ari-ari bayi perempuan itu. Lalu dia membungkusnya menggunkan kain. Berat bayi itu 2,5 kg. Adapun tingginya 48 cm. Kondisinya sehat. Saat pertama kali ditemukan, muka bayi itu, kata Epa, pucat. Itu efek mukanya tertutup kain karudung. Jadi, terangnya, bila sekitar 15 menit lagi kain kerudung yang melilit muka bayi itu tidak dilepas, maka anak tak berdosa itu bisa meninggal dunia. Kehabisan mapas. “Diperkirakan bayi tersebut dibuang sekitar setengah jam (sebelum ditemukan, Red). Beruntung nasib bayi itu masih tertolong, hingga kini saya rawat dulu sampai kepolisian menemukan ibu kandungnya dan orang membuangnya,” papar bidan muda itu. Sampai Selasa malam (13/9), bayi itu dalam keadaan sehat. Bahkan, Epa memberi asupan susu formula kepada bayi yang kini dirawatnya itu. “Sementara saya akan rawat di rumah dulu,” ujarnya. Terpisah, Kapolsek Cihaurbeuti AKP Dies Ratmono SH mengaku masih menyelidiki kasus pembangan bayi itu. “Apakah pelakunya dari luar wilayah atau memang masih di wilayah tersebut. Semoga kasus pembuangan bayi ini bisa kita ungkap hingga pembuangnya kita temukan,” akunya. Sebelum-sebelumnya, kasus penemuan bayi rata-rata malam atau subuh. Di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya pernah ditemukan bayi tahun 2014. Dua diantaranya, di Tamansari, Kota Tasikmalaya dan Tasikmalaya Utara. (isr)  

Tags :
Kategori :

Terkait