Sergio van Dijk Absen Lawan Bali United, Djanur Sulit Tidur

Rabu 14-09-2016,15:40 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

PERSIB Bandung akan kehilangan striker Sergio van Dijk saat melawat ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar untuk menghadapi Bali United, Minggu (18/9) mendatang. Sergio mengalami hukuman akumulasi pasca menerima tiga kali pertama kartu kuning di ajang Torabika Soccer Championship (TSC)-A 2016. Pemain naturalisasi asal Belanda itu mendapat kartu kuning pertama di pertandingan melawan Perseru Serui (6/8), PS TNI (21/9) serta Sriwijaya FC (10/9). Absennya SvD –inisial Sergio- membuat Persib kehilangan bomber murni di lini depan. Pemain sayap pun disiapkan pelatih Djadjang Nurdjaman untuk digeser ke pos ujung tombak. “Sudah kita antisipasi. Kita sudah siapkan pemain lain untuk menggantikan peran Sergio di depan. Opsinya ya bisa Tantan, Samsul (Arif),” ungkap Djadjang dikutip Simamaung.com. Pelatih 68 tahun itu memang sering menggeser pemain sayap ke posisi targetman. Kondisi tersebut terlihat saat Djadjang menukangi Persib dalam ajang AFC Cup 2015. Saat itu Maung Bandung belum memiliki striker murni yang didaftarkan kedalam ajang kompetisi tertinggi kedua di Asia. Ditanyai soal kesempatan Yandi Sofyan, Djanur, sapaan akrab Djadjang, mengatakan tak mau berspekulasi usai mendapat hasil minor di Palembang. Kekalahan 3-0 atas Sriwijaya tentu ingin ditebusnya saat menghadapi Bali United. “Belum (berpikir) kepada Yandi (Sofyan) karena selama ini dia juga belum mendapat kesempatan. Saya tidak mau berspekulasi. Butuh kepercayaan diri, butuh confident, apalagi ini pertandingan tandang,” tambah Djanur. Di sisi lain, Djanur mengaku kembali mengalami kesulitan tidur melupakan kekalahan Persib atas Sriwijaya FC dengan skor telak 3-0. Jauh hari sebelumnya, Persib pun mengalami kekalahan telak dari tim Sumatera lainnya yaitu Semen Padang dengan skor 4-0 dalam ajang yang sama. “Kali ini susah tidur sangat memukul. Pertama karena skor terlalu besar dan kedua kali (kalah besar) di era saya balik lagi,” kata Djajang. Kekalahan kali ini justru dinilainya sangat menyesakkan. Sebab, Djadjang sebelumnya sangat optimis melihat hasil latihan serta uji coba. Pada akhirnya, strategi benar-benar tak berjalan akibat gol cepat TA Musafri ditambah kepemimpinan wasit yang membuat pemainnya emosi. “Paling menyesakkan itu, padahal saya begitu pede dengan hasil latihan. Karena jujur saya merasa latihan kita semua sudah banyak perbendaharaan yang dikeluarkan, hasilnya terlihat dalam uji coba (vs Progresif), tiba-tiba sirna begitu saja dalam pertandingan itu,” bebernya. Dia menambahkan, strateginya saat itu benar-benar tak bisa diaplikasikan Hariono cs. Alhasil, beberapa kesalahan pun dilakukakan membuat organisasi tak berjalan berujung bobroknya lini pertahanan. “Semuanya nggak ada sama sekali (penerapan dalam latihan dalam pertandingan). Secara keseluruhan taktik organisasi nggak muncul,” ucapnya. (net/mid)  

Tags :
Kategori :

Terkait