Pabrik Sepatu Kasokandel Tampung Ribuan Pekerja

Rabu 14-09-2016,23:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KASOKANDEL – Berdirinya sejumlah pabrik di Kabupaten Majalengka telah membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan warga. Salah satu  pabrik yang memiliki ratusan hingga ribuan tenaga kerja adalah pabrik sepatu di Desa Kasokandel Kecamatan Kasokandel. Seorang pegawai di pabrik tersebut asal Desa Panyingkiran Kecamatan Panyingkiran, Gita menuturkan bersyukur bisa bekerja di pabrik sepatu di Kasokandel dengan upah sesuai UMR. Setiap hari Senin hingga Kamis para pegawai yang jumlahnya mencapai 1.500 itu masuk kerja dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB. Sementara hari Jumat masuk kerja  hingga pukul 16.30, sedangkan Sabtu dan Minggu libur. Dikatakan Gita, pabrik sepatu akan terus membuka perluasan usaha dan akan menerima lebih banyak pegawai terutama kaum perempuan minimal lulusan SMA. Dari pantauan Radar, di pintu gerbang masuk pabrik sepatu di Kasokandel menjelang bubar kerja telah berjejer penjemput di pinggir jalan Raya Cirebon-Bandung tersebut. Bahkan sejumlah mobil elf telah ngetem sebelum para pekerja bubar. Tak hanya itu, para pedagang makanan ringan berjejer di pinggir jalan depan pintu masuk dan keluar pabrik mengais rezeki. Seorang penjemput asal Kelurahan Majalengka Kulon, Enang mengakui setiap pagi mengantar anak gadisnya bekerja di pabrik sepatu dan menjemputnya pada sore harinya. “Anak saya sekolah di jurusan kesehatan, tapi karena ada kesempatan kerja di pabrik sepatu dan gajinya lumayan memilih kerja di pabrik saja dan memilih diantar jemput,” tutur Enang saat berbincang dengan Radar, beberapa waktu lalu. Sementara itu, Gita memilih membawa motor sendiri untuk berangkat dan pulang kerja di pabrik sepatu tersebut. Sementara  para pegawai lainnya tidak sedikit memilih untuk indekos di sekitar pabrik atau memilih angkutan umum untuk pulang pergi bekerja. “Adanya pabrik sepatu ini telah memberi peluang bekerja untuk masyarakat di Kabupaten Majalengka, terutama untuk kaum perempuan,” kata Nadi Kasnadi, warga Panglayungan Panyingkiran. (ara)    

Tags :
Kategori :

Terkait