SMAN 8  Pernah Terapkan Sekolah 5 Hari; Ditegur Disdik, Cuma Bertahan 2 Bulan

Kamis 15-09-2016,16:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pro kontra masih menghiasai wacana pemberlakuan full day school dan perubahan hari aktif belajar menjadi lima hari. Jauh sebelum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mewacanakan full day school, SMAN 8 pernah melakukan uji coba di tahun 2014. Hasilnya, mereka kelelahan. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon SMAN 8 Cirebon sudah menerapkan sistem sekolah lima hari pada 2014. Namun, sistem sekolah lima hari itu hanya bertahan dua bulan. \"Tidak sampai satu semester, baru dua bulan berjalan kami terapkan. Sekolah menilai sistem lima hari sekolah ini belum bisa diterapkan, karena kegiatan belajar mengajar jadi tidak efektif,\" ujar Kepala SMAN 8 Cirebon, Drs Dena Hendiana MM melalui Wakasek Kesiswaan Joko Sutarno MPd. Sistem sekolah lima hari yang diterapkan di SMAN 8 Cirebon, kata Joko, diterapkan sama seperti sekolah enam hari. Artinya, siswa belajar penuh selama lima hari sampai pukul 15.00 WIB. Sedangkan hari Sabtu, digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. \"Setelah dievaluasi, ternyata kurang maksimal. Siswa jadi kecapean karena kegiatan belajar mengajar jadi lebih lama,\" tuturnya. Joko justru menganggap sekolah enam hari sudah tepat. Sebab bila waktu hanya lima hari, jam belajar akan lebih lama setiap harinya dan membuat siswa semakin jenuh. Bila kebijakan itu nantinya juga berlaku untuk sekolah menengah, ia khawatir banyak persoalan lain akan muncul. Selain anak-anak terlalu capek untuk belajar dari pagi sampai sore, siswa juga pasti membutuhkan bekal tambahan untuk makan siang. \"Siapa yang akan menyediakan? Orang tua tidak semuanya mampu,\" katanya. Dampak Sabtu libur dinilai Joko akan terjadi perpanjangan waktu sekolah atau yang dikenal dengan full day school. Namun, penerapan full day school harus memiliki formula yang tepat seperti ditekankan pada pendidikan karakter. \"Lamanya waktu sekolah siswa harus untuk pengembangan bakat dan minat. Sarana prasarana, fasilitas di sekolah pun harus memadai, supaya siswa tidak bosan belajar di sekolah,\" sarannya. Oleh sebab itu, Joko berharap sebelum wacana sekolah lima hari dalam seminggu itu diketok palu, Mendikbud harus mengkaji secara mendalam dan juga mempertimbangkannya dari berbagai sisi, agar keputusan nantinya tidak menimbulkan pro dan kontra yang akan mengakibatkan kesenjangan pendidikan. \"Ya kalau sekolah sih tinggal menjalankan, kalau sudah perintah dari atas mau tidak mau harus diikuti. Tapi saya harap pemerintah bisa mengkaji dulu,\" harapnya. Kepala Seksi Mutendik Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Uned SE mengatakan, untuk tingkat SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Cirebon, hanya SMK Sekar Kemuning yang menerapkan sistem full day school. Hal ini karena sekolah tersebut berada di lingkungan pesantren. Siswa siswinya berasal dari pesantren itu sendiri. Hanya saja, meskipun full day school, hari sabtu tetap masuk sekolah. “Selain itu, tidak ada lagi sekolah SMA/SMK negeri swasta di Kota Cirebon yang menerapkan full day school,” terangnya. Sedangkan untuk tingkat SD SMP, banyak sekolah yang menerapkan full day school. Uned menerangkan, dalam perjalanannya, SMAN 8 Kota Cirebon pernah menerapkan masuk sekolah Senin-Jumat. Sabtu dan Minggu libur. Namun, hal itu tidak bertahan lama karena Dinas Pendidikan Kota Cirebon memberikan teguran, dengan alasan tidak ada kebijakan resmi dari pusat. Bila kemudian akhirnya pemerintah pusat melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membuat aturan baru sekolah masuk Senin-Jumat, hal itu pasti dilaksanakan daerah dengan penuh tanggung jawab. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait