Art Perform Jagakali Art Fest V;  Galang Dana untuk Event, Jual Pin sampai Perform

Sabtu 17-09-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Sejumlah komunitas dan para seniman berkumpul dalam Charity Live Art Perform di Famouz Cafe. Mereka ”ngamen”, ada juga beberapa yang menjual kaos, pin, mengumpulkan barang-barang bekas dengan dijual murah dikemas dalam kegiatan charity. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon TAMPIL pada kesempatan tersebut, Wanggi Hoed seniman Pantomim, New Born, Last Dream, Ruang Alternatif, Jagakali Art Percussion ft Agung Cajon. Ini merupakan rangkaian dari Jagakali Art Fest kelima, yang merupakan kegiatan tahunan dari Sinau Art, komunitas yang bergerak di bidang seni. Dengan tema \"Nyanyian Sungai\", Jagakali Art Fest kelima akan berlangsung di panggung terapung di Setupatok pada 23–25 September 2016. Jagakali Art Festival adalah bentuk kampanye lingkungan hidup melalui perhelatan seni dan budaya. Di Jagakali Art Fest kelima, rencananya akan ada sekitar 50 komunitas yang terlibat. Mulai dari komunitas seni rupa untuk pameran, performance, mural, membuat kolaborasi dengan warga membuat karya-karya baru. \"Jagakali Art Fest sebagai ruang berekspresi temen-temen komunitas dan seniman, untuk mengungkapkan kegelisahan mereka dengan karya,\" ujar Penggagas Jagakali Art Fest, Nico Broer. Nico mengatakan, sejumlah karya seni yang akan ditampilkan diantaranya karya seni rupa, seni musik, seni tari yang semuanya bertemakan ajakan untuk peduli lingkungan. \"Nyanyian Sungai\" dipilih sebagai tema Jagakali Art Fest kelima sebagai bentuk keprihatinan kondisi sungai di Cirebon. Sungai yang dinilai sebagai salah satu sumber kehidupan dan batas wilayah serta urat nadi perdagangan pada tempo dulu kini justru tidak terjaga kebersihannya. \"Kita bisa meneriakkan tentang lingkungan lewat pesan budaya dan seni kalau kita mau bergabung dan tanpa harus menunggu bantuan dari siapapun,\" lanjutnya. Nico berharap, Jagakali Art Fest mampu menyadarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan seperti sungai, sehingga manfaatnya bisa dirasakan untuk generasi penerus. \"Dengan seni mudah-mudahan pesan kami dapat tersampaikan. Kami ingin menyadarkan bila alam lingkungan harus dijaga untuk anak cucu kita,\" harapnya. Perlu diketahui, Jagakali Art Fest diinisiasi oleh Sinau Art yang menjadikan gotong royong antara komunitas sebagai pola kerja yang esensial dalam setiap perhelatannya. Sudah empat kali Jagakali Art Fest sukses dihelat, pada tahun pertama  bertemakan \"Menjaga Arah Angin\", tahun kedua \"Sirkulasi Air\", tahun ketiga \"Wong Waras\" dan tahun keempat \"Tentang Bumi\". Jagakali Art Fest pun telah menjadi kegiatan rutin sebagai upaya mengangkat dan mempertanyakan kepada khlayak tentang isu lingkungan yang gencar diperbincangkan. Dalam setiap kegiatan Jagakali Art Fest, Sinau Art selalu berupaya memberdayakan masyarakat sekitar untuk terlibat secara langsung dalam perhelatan budaya yang diperuntukan bagi khalayak luas ini. (*)  

Tags :
Kategori :

Terkait