Panen Tembakau di Bantarujeg Terancam Gagal

Minggu 18-09-2016,03:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANTARUJEG - Musim kemarau basah menyebabkan tembakau milik petani terancam gagal dipanen. Akibat terus diguyur hujan lebat, tembakau tersebut cepat membusuk dan para petani akan merugi. Rendi Saputra, petani tembakau di Desa Babakansari Kecamatan Bantarujeg menuturkan para petani cemas dengan musim kemarau basah saat ini. Kalaupun tembakau tersebut berhasil dipanen, namun kualitasnya menurun drastis. Selain mengurangi rasa, bobot tembakau yang dipanen di musim hujan juga terpengaruh. “Kami juga sulit melakukan penjemuran saat ini, akibatnya warna tembakau tersebut akan berubah menjadi hitam dan kualitas tembakaunya sangat menurun. Sehingga harga jual tembakau tersebut akan jatuh di pasaran dan kami para petani akan mengalami kerugian,” ungkapnya. Awalnya petani tidak menduga kalau dari bulan Agustus sampai September 2016 curah hujan masih tinggi. Sebab biasanya awal Agustus mulai memasuki musim kemarau. Sehingga petani tembakau memutuskan melakukan penanaman dengan harapan hasil panen memuaskan. “Kami tidak bisa berbuat banyak dan sangat sulit melawan cuaca, kami hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Apa yang diprediksi ternyata meleset jauh di luar dugaan,” ujarnya. Menanam tembakau umumnya musim kemarau karena selain tanamannya akan tumbuh dengan baik, kualitas tembakau yang akan dihasilkan juga akan baik. Namun saat ini di saat tanaman sedang mulai tumbuh terus-terusan diguyur hujan lebat, akibatnya kualitas tembakau akan menurun drastis. (har)    

Tags :
Kategori :

Terkait