Jabar Masih Kahiji, Jakarta Tetap Percaya Diri

Minggu 18-09-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG - Perhelatan PON XIX/2016 kali ini memang menjadi salah satu pertarungan besar buat tiga kontingen besar. Jakarta sebagai juara bertahan empat tahun lalu mendapatkan perlawanan sengit dari tuan rumah Jawa Barat (Jabar) yang sementara menempati peringkat pertama di tabel perolehan medali. Demikian pula dengan Jawa Timur (Jatim) yang berada di posisi ketiga. Pertarungan tiga kontingen ini sejatinya sudah diprediksi sejak awal. Sebab, gambaran hasil akhir PON empat tahun lalu menjadi pijakan tiga kontingen itu untuk menyambut gelaran ajang multievent kali ini. Jabar sebagai tuan rumah langsung menggebrak dengan 72 medali. Cabor yang menjadi lumbung medali buat Jabar secara kebetulan memang dipertandingkan lebih dahulu. Dari renang saja, tuan rumah sudah mengemas tiga medali emas. Ini menjadi pencapaian yang positif buat Jabar yang empat tahun lalu mendominasi cabor akuatik tersebut dengan 22 medali emas. Tetapi, Djamhuron P Wibowo ketua kontingen DKI Jakarta kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group) mengaku timnya masih on the track dalam perburuan medali. \"Target kami 10 medali emas sebelum opening, tetapi sudah mencapai 14 emas,\" terangnya. Situasi tersebut menjadi pencapaian yang positif buat kontingen Jakarta yang menjadi juara umum edisi 2012 dengan raihan 110 medali emas. Djamhuron menegaskan bahwa beberapa cabor membuktikan diri bisa mengatasi Jabar. Misalnya di cabor catur Medina Warda Aulia dan Azzarya Jodi Setyaki. Keduanya sukses mengalahkan andalan Jabar, Grand Master Susanto Megaranto dan Women Grand Master Irene Kharisma Sukandar di nomor perorangan kilat putra dan putri. Namun, di nomor mix kilat team, Jakarta harus merelakan sekeping medali buat Jabar. \"Ini psywar buat tuan rumah, kami masih bisa mengejar di cabor lain,\" beber Djamhuron. Sementara itu, Dhimam Abror Djuraid selaku Badan Pelaksana Puslatda KONI Jatim mengakui kalau timnya kecolongan. Terutama di cabor renang. Lima perenang \"impor\" Jatim tidak banyak bisa mendulang medali pada tiga perlombaan yang sudah digelar. Hanya, Ressa Kania Dewi yang sukses merebut dua medali dari  4 x 200 M Gaya Bebas Estafet dan 200 M Gaya Ganti Perorangan. Sedangkan Glenn Victor, Indra Gnnawan, Patricia Yosita, dan M Hamgari belum bisa memberikan bukti medali emas buat kontingen Jatim. \"Ini menjadi koreksi kami, tetapi masih ada tiga hari lagi untuk renang, kami yakin masih bisa menambah medali dari renang,\" bebernya. Abror mengatakan Jatim masih bertumpu pada cabor-cabor permainan, seperti voli pantai ataupun voli indoor. Sementara itu, Jabar yang memimpin dan menguasai sejumlah cabor yang memperebutkan medali sebelum opening ceremony kemarin. Selain renang, Jabar juga menguasai cabor judo dengan delapan medali emas. Mengalahkan Jakarta sebagai pesaing utama di cabor judo. Dengan total 756 medali emas, persaingan dalam perebutan medali masih akan berlangsung alot. Setidaknya tiga kontingen, Jakarta, Jabar dan Jatim masih akan bersaing ketat untuk mengumpulkan pundi-pundi medali emas terbanyak. PEMBUKAAN PON Sementara itu, Presiden Joko Widodo membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tadi malam. Beragam atraksi yang melibatkan ribuan peserta dan pesta kembang api, mewarnai open pesta olahraga terbesar di tanah air itu.Pada kesempatan itu, Jokowi meminta seluruh daerah peserta PON XIX/2016 untuk berani tampil habis-habisan menjadi juara dalam pesta olahraga empat tahunan ini. \"Di PON XIX/2016, berkumpul atlet terbaik Indonesia. Yang siap berkompetisi, siap jadi juara. Para juara ini nantinya harus jadi andalan kita di SEA Games 2017, dan juga Asian Games 2018 yang digelar di negara kita,\" ungkapnya. Sebagai ajang pembinaan, olahraga PON adalah momentum menggalakkan kompetisi olahraga, mulai dari desa sampai provinsi. Semua harus bergerak sehingga banyak bibit olahraga nasional yang dilahirkan,\" imbuhnya. Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat, bahwa upaya daerah untuk habis-habisan menjadi juara di PON, tak boleh melupakan semangat meraih prestasi di event internasional. \"Dengan semangat PON, pemerintah berharap akan muncul semangat yang tinggi, mental yang kuat,\" tegasnya. Api PON akan terus menyala sampai penutupan pada 29 September. Sebanyak 9.249 atlet dari 34 provinsi berlaga dalam 44 cabang olahraga untuk memperebutkan 756 medali emas. (nap/nes/dkk/jpnn)  

Tags :
Kategori :

Terkait