Pengamat Budaya Tionghoa: Ada Nilai Luhur yang Mulai Luntur

Minggu 18-09-2016,22:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Nilai-nilai keluarga dalam masyarakat Tionghoa saat ini mulai luntur. Hal itu lantaran ada pergeseran budaya secara global. Pengamat Budaya Tionghoa, Jeremy Huang menilai ada nilai-nilai luhur dalam keluarga yang sudah mulai luntur. Menurutnya, warga Tionghoa selalu mendidik anak-anaknya takut akan Tuhan, karena bisa menjaga dan menghindar perbuatan tercela. Nilai yang tak kalah penting, ajaran berbakti kepada orang tua. Dan ajaran menjadi sebagai sumber segala kebajikan. \"Sekarang nilai-nilai itu sudah mulai luntur sebab adanya budaya global,\" ucapnya kepada Radar Cirebon, Minggu (18/9). Dikatakan dia, nilai lain dalam keluarga tionghoa adalah suami yang penuh sayang, serta anak yang bertanggungjawab kepada orang tuanya. Dalam ajaran dan tradisi tionghoa, diajarkan saat di rumah, untuk menghormati orang tua. Namun ketika pergi dari rumah, maka harus menghormati orang yang lebih tua. \"Jujur dan selalu cintai dan menjadi teman yang baik dalam pergaulan,\" tambahnyaa. Dijelaskan dia, dalam nilai Tionghoa juga manusia harus terus belajar. Anak-anak jangan membuat ortu khawatir.  \"Mereka selalu ingat orang tua, jadikan kesenioran mereka sebagai kebahagian dan penghormatan,\" tukasnya. Begitu pula, tradisi tionghoa selalu memuliakan orang tua, yang secara tidak langsung meliputi kepatuhan orang muda kepada oraang yang lebih tua. \"Nilai dan ajaran ini sudah hilang dan luntur. Padahal Itu nilai utama dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,\" katanya. Hal ini seiring dengan pengaruh dari dunia global, yang merusak pola hidup dan pemikiran. Untuk itu, Jeremy menekankan masyarakat Tionghoa untuk tetap memegang teguh prinsip dan tradisi yang ada. \"Tuntutan hidup juga membuat masyarakat semakin egosentris. Intinya haarus bisa menjadi seimbang,\" tuntasnya. (jml)  

Tags :
Kategori :

Terkait