Antar Pasien ke RS, Warga Palasah Terjangkit Difteri

Senin 19-09-2016,15:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Setelah warga Sukahaji dinyatakan negatif difteri, kini muncul warga asal Desa Palasah Kecamatan Palasah yang dinyatakan terjangkit bakteri difteri. Informasi yang dihimpun, warga berinisial H (38) tersebut tengah menjalani pemeriksaan secara intensif di RSUD Gunung Jati, Cirebon. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka, dr H Gandana Purwana MARS membenarkan jika warga berjenis kelamin laki-laki tersebut terinfeksi bakteri difteri. Pihaknya bersama tim Dinkes Provinsi Jawa Barat sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di lingkungan tempat tinggal yang bersangkutan, serta sejumlah warga yang melakukan kontak langsung dengan korban. “Kami sudah lakukan pemeriksaan kesehatan di lingkungan dan para tetangga korban. Sebelumnya mereka sempat menjenguk dan mengantarkan pasien tersebut ke rumah sakit. Sehingga harus mendapat pemeriksaan, karena dikhawatirkan tertular,” ujar Gandana, Senin (19/9). Meski petugas Dinkes Provinsi Jawa Barat menyatakan wilayah Palasah aman dari penyebaran bakteri difteri, namun pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi untuk warga lainnya. Pemeriksaan puluhan warga itu dilakukan sampai radius 50 meter dari rumah pasien. “Ada sekitar 40 orang warga yang terdata telah melakukan kontak dengan pasien yang terjangkit bakteri difteri. Mereka juga sudah diberi vaksin,” paparnya. Sementara itu, Kepala Desa Palasah Surandi menambahkan ada sekitar 40 warganya menjalani pemeriksaan baik anak-anak hingga orang tua. Termasuk petugas Puskesmas Palasah yang sebelumnya mengantarkan pasien ke RSUD Gunung Jati. “Kami sedikit tenang karena Dinkes melakukan pemeriksaan kesehatan warga kami. Terutama warga yang mengalami beberapa gejala seperti batuk, pilek dan demam serta penyakit lainnya,” imbuhnya. Sebelumnya, status warga Palasah yang menderita difteri tersebut sudah disampaikan Ketua LSM Forum Majalengka Sehat (Format), Uju Juhara SPd. Menurut Uju, difteri yang menyerang bagian tenggorokan penderita menular dengan cepat, sehingga perlu diantisipasi dan diwaspadai. “Kami berharap Puskesmas mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit difetri yang cukup berbahaya ini,” pinta Uju kepada wartawan koran ini. Namun sebelumnya Kepala Puskesmas Waringin Kecamatan Palasah, Titin SKM MKes menyatakan warga Palasah  belum dipastikan benar dan positif terserang penyakit difteri. “Yang berhak menyatakan pasien menderita difteri atau bukan itu pihak rumah sakit setelah pemeriksaan lebih lanjut dari Bandung,” kata Titin.    (ono/ara)    

Tags :
Kategori :

Terkait