GUNUNGJATI - Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini, membuat produksi ikan asin di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati mengalami kembang kempis. Pasalnya, produksi ikan asin sangat dipengaruhi hasil tangkapan ikan dari para nelayan. Selain itu, cuaca juga berpengaruh dalam melakukan proses penjemuran ikan asin. Apabila kondisi hujan atau mendung, perlu waktu agak lama menjemurnya. Wardi Sutisna (70), salah seorang pemilik produksi ikan asin menyebutkan, faktor cuaca yang tak menentu, sedikit banyak membuat produksi ikan asin terganggu. Seperti diketahui, BMKG memprediksi dalam tiga hari ke depan bakal terjadi hujan cukup lebat. Dengan demikian, proses penjemuran ikan asin pun menjadi tidak maksimal. Menurutnya, ada tiga jenis ikan asin yang diproduksi olehnya, yaitu ikan asin tiga wajah, teri dan bijis kerupuk. Ketiga jenis itu, memiliki masa penjemuran berbeda. Ikan asin tiga wajah misalnya, penjemuran bisa memakan waktu dua hari. Apabila cuaca mendung bisa tiga sampai empat hari. Sementara ikan asin teri, lebih cepat. Dalam waktu setengah hari saja ikan bisa kering. \"Tergantung kondisi cuaca, kalau bagus penjemuran bisa cepat, tapi kalau hujan bisa lebih lama,\" tukasnya. Dari ikan laut yang diproduksi, biasanya mengalami penyusutan 30-40 persen. Misalkan, satu kwintal ikan laut hanya menghasilkan 30 kg ikan asin. Sementara harga jual ikan asin juga bergantung dari kondisi pasar dan jenis ikan asin. Paling banyak jenis ikan asin yang kerap dipesan pasar yaitu jenis ikan asin tiga wajah. Pemasaran ikan asin tersebut dikirim ke daerah Jakarta, Bandung, Majalengka dan Kuningan. \"Kalau kita produksi bergantung dari hasil nelayan. Kalau ikan dari nelayan banyak, kita bisa lebih banyak lagi produksinya,\" cetusnya. Selama ini, dikatakan Wardi, dirinya masih terkendala permodalan. Maklum saja, bagi home industri seperti dirinya, masih sangat sulit untuk mengakses modal dari bank. Dirinya mengaku bisa memproduksi sekitar 30 kg ikan asin dalam satu kali produksi. Sementara harga ikan asin dia jual berkisar Rp24.000 hingga Rp 25.000/kg. Di lain sisi, Caryanto (35), salah seorang nelayan mengaku cuaca yang tidak menentu menyulitkan nelayan dalam memprediksi arah angin. Pada bulan ini, bertiup angin selatan. Di mana saat musim angin selatan nelayan kesulitan mendapat ikan. \"Sudah beberapa hari angin selatan terus, jadi hasil tangkapan berkurang. Biasanya 30 kg sekarang hanya 15 kg,\" tukasnya. (jml)
Cuaca Tak Tentu, Produksi Ikan Asin Gunungjati Terganggu
Senin 19-09-2016,16:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :