Alun-alun Majalengka Dipermak Lagi, Warga Bingung Maunya Apa?

Kamis 22-09-2016,18:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Alun-alun Majalengka kembali dipugar dan hal itu dikeluhkan oleh beberapa warga. Hal itu karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wajah alun-alun tidak mempunyai ciri khas karena terlalu sering dibongkar pasang. Seperti dikeluhkan Wahyudin, warga Jatiwangi yang kaget ketika melintas ke Alun-alun Majalengka dan melihat perubahan tampilan. Dia menilai jika terlalu seringnya wajah Alun-alun diubah, menjadikan warga bertanya-tanya apa yang sebenarnya menjadi ciri khas dari ikon pusat kota Majalengka tersebut. Padahal sebelumnya ada monumen aerocity yang berdiri pada tahun 2011. Monumen yang terletak di tepi jalan KH Abdul Halim atau di sisi sebelah utara Alun-alun tersebut semula berdiri dengan bentuk dua sisi gapura, yang di atasnya dihiasi strip alur gelombang menyerupai hembusan angin. Namun sejak awal pekan ini monumen tersebut dibongkar, dan belum diketahui akan berubah menjadi model apa lagi gapura pintu masuk Alun-alun dari jalur utama tersebut. Sebelumnya, di lokasi tersebut juga berdiri monumen adipura dengan sedikit sentuhan air mancur. Menurutnya, pemugaran dan perubaha wajah alun-alun tersebut juga pernah dilakukan dua kali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Setelah monumen aerocity berdiri, air mancur yang berada tepat di sebelah selatan monumen pernah dipugar selama dua kali. Dari awalnya terdapat kolam penampungan air, menjadi datar dan airnya keluar dari permukaan lantai. http://www.jerseysonlinestore.co “Ini mau diubah seperti apa lagi sih, perasaan sebentar-sebentar alun-alun itu direhab terus. Tidak ada identitas yang paten dan bisa jadi ciri khas alun-alun. Dari yang tadinya monumen adipura, diubah jadi monumen aerocity terus dikasih air mancur. Sekarang monumen aerocity mau diubah apa lagi,” keluhnya. Warga lainya, Solihin mengatakan ketika dirinya jalan-jalan ke luar kota dan mampir di alun-alun sebuah daerah atau di pusat kotanya, terdapat penanda yang menjadi ciri khas. Misalnya di Alun-alun Ciamis yang ciri khasnya terdapat bunga raflesia, Alun-alun Kuningan ada patung kuda, dan alun-alun lainya yang ciri khasnya paten. Sehingga dia berharap jika perbaikan alun-alun kali ini menjadi perbaikan tampilan wajah yang terakhir, agar ada simbol ciri khas Kabupaten Majalengka sehingga bisa menjadi kebanggaan. Ketika orang luar kota mampir ke kawasan pusat kota Majalengka, bisa mengenali simbol tersebut sebagai ciri khas alun-alun dan cirri Majalengka secara umum. (azs)    

Tags :
Kategori :

Terkait