Sumur Resapan, Lebih Hemat, Bisa Atasi Banjir dan Kekeringan

Minggu 25-09-2016,20:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON- Daerah resapan air di Kota Cirebon sangat minim. Akibatnya, saat hujan deras, genangan air ditemukan di sejumlah titik. Potensi banjir pun cukup besar. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM)  Kota Cirebon tengah mencanangkan sumur resapan. Kepala Kasi Sumber Daya Air pada DPUPESDM Kota Cirebon, Wadi SE mengatakan, sumur resapan dinilai lebih efektif daripada pembuatan embung yang menghabiskan dana belasan miliar. Sumur Resapan, kata dia, merupakan program pencanangan dari DPUPESDM yang rencananya akan dilakukan pada 2017 mendatang. \"Ini akan kami usulkan ke pak walikota,\" kata Wadi, kemarin. Menurutnya, sumur resapan bermanfaat untuk menjaga cadangan air di bawah tanah saat kekeringan. Sumur resapan pun menjadi solusi untuk penyelamatan suhu panas bumi karena lapisan ozon yang semakin menipis. Apalagi, ujarnya, sumur resapan tersebut tidak membutuhkan lahan yang luas seperti halnya pembangunan embung. Bahkan sumur resapan bisa dibuat di lahan yang sempit dengan ukuran minimal 1x1 meter. \"Berdasarkan draf pencanangan, akan dibuat di masing-masing kelurahan dan setiap kelurahan dibuat sekitar 25 titik sumur resapan,\" ujar Wadi. Sumur resapan itu, rencananya, akan difokuskan di sejumlah kelurahan, tepatnya di perkantoran pemerintahan dan di kantor RW. Seperti di Kelurahan Larangan, Kecapi, Kesambi, Drajat, Panjunan, Sukapura, dan Karyamulya. Alokasi anggaran untuk sumur resapan memang besar, tapi tidak sebesar jika pemerintah mencanangkan program embung. “Misalkan anggaran per sumur resapan itu lima juta, kalau ada 100 titik saja sudah Rp500 juta. Tapi manfaatnya sangat banyak, termasuk persediaan air untuk musim panas, dan mampu menyerap air hujan sehingga dapat meminimalisir banjir,” jelasnya. Selama ini, lanjutnya, jalanan, halaman rumah, perkantoran sudah banyak di aspal, sehingga tanah tidak mampu menyerap air saat hujan. Kondisi demikian membuat air langsung mengalir ke saluran menuju sungai lalu bermuara ke laut. \"Kami sudah lakukan studi banding melalui internet di wilayah Depok, dan di sana cukup berhasil,” bebernya. (via)  

Tags :
Kategori :

Terkait