Borussia Dortmund vs Real Madrid, Signal Iduna Takkan Ramah

Selasa 27-09-2016,20:21 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

DORTMUND – Adakah yang sama antara Villarreal dengan Las Palmas? Selain kedua klub ini mampu menahan Real Madrid dalam dua laga La Liga terakhir, keduanya juga mengenakan jersey yang berwarna kuning. Karena itu, Borussia Dortmund pun dengan konfiden mengejek El Real, julukan Real. \'\'Laeuft derzeit nicht so gegen gelbe Teams, oder?,\'\' kicau Dortmund dalam akun Twitter resminya @BVB. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, kira-kira artinya “Kamu akan kesulitan menghadapi klub dengan jersey berwarna kuning. Apakah kamu siap, Real?,\'\' begitu bunyi psywar Dortmund. Die Borussen –julukan Dortmund– melancarkannya dua hari jelang kedatangan juara bertahan Liga Champions tersebut ke Signal Iduna Park, kandangnya. Nah, jersey Dortmund juga berwarna kuning, apakah kutukan warna kuning itu berlanjut bagi Real dalam matchday kedua Grup F, dini hari nanti WIB? \'\'Dua laga kehilangan masing-masing dua poin. Kami cuma tidak beruntung saja kemarin itu. Bedanya, sekarang kami bermain di Dortmund, di sana kami akan bangkit dari kondisi ini,\'\' koar winger kanan Real Gareth Bale, sebagaimana dikutip situs resmi klub. Namun, menekuk Dortmund di Signal Iduna bukan semudah Bale mengucapkan spirit kebangkitan rekan-rekannya. Karena faktanya, stadion yang dulunya mempunyai nama Westfalen tersebut bukanlah tempat ramah bagi Real sepanjang pertemuan kedua klub tersebut di Liga Champions. Dari lima kali pertemuan, tidak sekalipun Sergio Ramos dkk mampu mendulang angka penuh di stadion berkapasitas 44 ribu tempat duduk tersebut. Mentok, cuma dua kali Real mampu menahan Dortmund di depan publik Westphalia. Sedangkan tiga laga sisanya pesta selalu jadi milik Si Kuning Hitam. Terakhir, tiga musim lalu Dortmund menodai jalan Real sebelum mengangkat Si Kuping Besar –sebutan trofi Liga Champions– dengan kekalahan dua gol tanpa balas dalam perempat final Liga Champions 2013-2014. \'\'Namun, ini sepak bola. Segalanya bisa terjadi,\'\' koar Bale. Sebagai salah satu amunisi serangan Real, Bale bakal menjadi momok untuk lini belakang Dortmund yang rekor kebobolannya musim ini 0,5 gol per laga. Dortmund di delapan laga pertamanya di segala ajang musim ini baru kebobolan empat gol. Dengan Cristiano Ronaldo di sayap kiri, Bale menjadi ancaman bagi defense Dortmund. Sedangkan untuk posisi nomor sembilan, Zinedine Zidane bisa memilih di antara Karim Benzema atau Alvaro Morata. Hanya, dari tiga performa terakhir, Benzema yang mampu mencetak dua gol di La Liga kemungkinan besar mendapatkan jatah starter-nya di Liga Champions musim ini untuk kali pertama. Meski dari penampilan pertamanya di Liga Champions saat menghadapi Sporting Lisbon lalu (15/9) Morata mampu menjadi penentu victory Real di Santiago Bernabeu, Madrid. Dalam pernyataannya, Zizou –sapaan akrab Zidane– tidak merisaukan siapa pun yang akan dia pilih sebagai juru gedor serangannya nanti. Yang masih menjadi ganjalan di pikirannya sekarang ini, bagaimana pertahanan timnya mampu menjaga konsentrasi. Belajar dari dua kali kehilangan poin di La Liga, Real selalu leading dalam penguasaan bola di atas 55 persen. Total percobaannya pun bisa di atas 60 persen perbandingannya dengan tim lawan. \'\'Sayangnya, pemain kami malah lemah konsentrasinya. Itu tidak sebanding dari sisi jalannya laga yang kami selalu mampu menguasai sejak menit pertama,\'\' keluhnya sebagaimana dilansir Goal. Pelatih yang baru delapan bulan ini duduk di kursi pelatih Real itu pun mewanti-wanti pemainnya untuk tidak mengulangi kesalahan di La Liga. Bukan hanya back four Real yang dini hari nanti kemungkinan besar diperkuat lagi Pepe. Dari sesi latihan terakhir di Valdebebas, Pepe sudah pulih dari cedera betis dan berlatih normal bersama rekan-rekannya. Hanya Marcelo, satu-satunya back four Real yang masih menjalani pemulihan cedera otot betis. Bukan hanya back four-nya. Zidane meminta semua pemainnya dapat menjaga konsentrasinya. Ingat, Dortmund musim ini mempunyai statistik serangan yang cukup menakutkan. Hanya fokus kepada sosok Pierre-Emerick Aubameyang bukanlah solusi terbaik. Faktanya, hampir semua posisi bermain di Dortmund musim ini mampu menjadi pembeda. Dari total 25 gol yang mereka ciptakan dalam delapan pertandingan di segala ajang mulai dari Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions, bukan 100 persen lewat Auba, sapaan akrab Aubameyang. Auba hanya 24 persennya. Sebaliknya, distribusi pencetak gol Dortmund musim ini lebih merata. Bukan lini depan yang paling banyak mendistribusikan golnya. Total, ada 14 pemain yang mencatatkan namanya di papan skor Dortmund musim ini. Dengan lini tengahnya mendistribusikan sepuluh gol. Lalu, lini depan bersama Auba mencetak 8 gol. Bahkan, pemain-pemain belakang Dortmund seperti Raphael Guerreiro, Sokratis Papastathopoulos atau Marc Bartra mampu menjebol gawang lawan. Tidak mustahil di laga nanti mereka kembali yang merobek jala gawang Real. \'\'Tidak akan ada yang bisa menghentikan kami,\'\' teriak Auba dikutip dari Kicker. Thomas Tuchel sebagai der trainer Dortmund tidak ingin kehilangan momentum terbaiknya musim ini. Pasca kekalahan pertama di Bundesliga atas RB Leipzig pada 10 September lalu, belum sekalipun Marcel Schmelzer dkk kehilangan angka penuh dalam empat laga. Satu di Liga Champions, tiga di Bundesliga. Rata-rata di balik kemenangannya pun Dortmund mampu menciptakan empat gol. Akhir pekan lalu (24/9), Freiburg jadi korban terakhir Dortmund dengan kekalahan 1-3 di Signal Iduna. \'\'Ini (streak empat menang) membantu kami tumbuh bersama. Melawan Real nanti kami akan berada dalam kondisi sempurna,\'\' tuturnya kepada Deutche Presse Agentur. Pelatih yang menggantikan Juergen Klopp sejak musim panas 2015 itu menyebut, timnya bakal mengulangi pressure kepada Real seperti saat melawan Wolfsburg (21/9) atau Freiburg. Dalam dua laga itu, Tuchel meminta penggawanya untuk memanfaatkan 30 menit pertama untuk mematikan permainan lawan. \'\'Saya tidak ingin tim ini buang-buang waktu untuk memimpin,\'\' tegasnya. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait