Saatnya Menanti Bonus

Sabtu 01-10-2016,09:45 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 telah usai. Kontingen tuan rumah Jawa Barat berhasil melampaui target dengan raihan 217 medali emas, 157 perak dan 158 perunggu. Di antara ratusan atlet yang berhasil mencetak sejarah itu, atlet dari Kota dan Kabupaten Cirebon pun ikut berkiprah. Setidaknya ada 16 atlet asal Kota dan Kabupaten Cirebon yang turut menyumbangkan medali bagi kontingen Jawa Barat pada perhelatan multievent empat tahunan ini. Setelah berjuang keras di arena PON, para atlet ini tinggal menunggu janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkatit bonus prestasi. Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan memang masih merahasiakan nominal bonus yang akan dipersembahkan kepada para atlet. Namun, bagaimana dengan bonus dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon? Para atlet tak perlu berharap banyak terkait bonus prestasi dari Pemkot dan Pemkab Cirebon. Pemerintah di level kota/kabupaten tampaknya memang tidak menganggarkan bonus bagi para atlet yang telah berprestasi di PON. “Kalau ini (PON) kan hajatnya provinsi. Kami rasa bonus sudah disiapkan cukup besar oleh pemerintah provinsi,” kata Walikota Cirebon, Drs H Nasrudin Azis, kemarin. Lantas, bagaimana dengan KONI Kota dan Kabupaten Cirebon? Saat pegulat Dewi Atiya meraih emas PON XIX dari kelas 60 kg gaya bebas putri, KONI Kota Cirebon memberikan uang pembinaan sebesar Rp5 juta. Menurut Sekretaris Umum KONI Kota Cirebon, Amroni, uang pembinaan itu khusus untuk para atlet yang sukses meraih emas. “Uang pembinaan sudah kami siapkan untuk peraih medali emas. Itu sebagai penambah motivasi saja. Untuk atlet lainnya, KONI sudah kucurkan anggaran besar selama program persiapan PON,” ungkapnya. Sementara itu, KONI Kabupaten Cirebon pun tengah merancang pencairan kadeudeuh bagi para atlet. Sekretaris Umum KONI Kabupaten Cirebon, Hengky Choernia mengatakan, kadeudeuh dari KONI akan diberikan kepada para atlet peraih medali emas, perak dan perunggu.“Kami masih pertimbangkan berapa nominalnya. Untuk medali emas, mungkin bisa Rp10 jutaan,” kata Hengky. Lalu, bagaimana dengan para atlet? Apakah bonus berupa uang pembinaan menjadi incaran utama mereka setelah berprestasi? Dewi Atiya mengatakan, kekhawatiran seorang atlet adalah kehidupan di masa depan. Bagi Dewi, jaminan hidup layak setelah pensiun dari dunia olahraga lebih berharga. “Perhatian Kota Cirebon melalui KONI sudah baik. Tapi kalau menurut saya, Kota Cirebon seharusnya memikirkan masa depan atlet juga. Misalnya, dengan menyediakan lapangan pekerjaan di lingkungan pemerintah,” katanya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait