Mahasiswa STKIP Turun ke Jalan

Kamis 09-08-2012,00:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Bagi-bagi Takjil di Bundaran Cijoho KUNINGAN – Memasuki hari ke-20 bulan Ramadan, puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Sunda (Dikbastrada) STKIP Muhammadiyah Kuningan, turun ke jalan membagikan takjil, di Bundaran Cijoho, Rabu (8/8). Sedikitnya, 100 paket takjil dibagikan oleh puluhan mahasiswa. Mereka menyebar di empat titik traffic light agar paket takjil tersebut terbagikan sebelum azan magrib. Rupanya, kegiatan yang digelar mahasiswa prodi sunda tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Rata-rata mereka berterima kasih lantaran bisa membatalkan puasa sebelum sampai ke rumah. ”Ketimbang aksi unjuk rasa yang memacetkan lalu lintas lebih baik aksi sosial seperti ini. Saya salut sekaligus berterima kasih karena bisa membatalkan puasa sebelum sampai ke rumah,” ujar Asep, salah seorang pengendara sepeda motor, setelah menerima paket takjil. Ketua pelaksana, Ade Gumelar mengatakan, bagi-bagi takjil ini merupakan sebuah upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Kedekatan dengan masyarakat adalah perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi kewajiban pokok setiap mahasiswa. “Semoga apa yang kami lakukan ini bisa membantu para pengguna jalan yang sedang menjalankan ibadah puasa untuk berbuka puasa sebelum sampai ke tempat tujuan,” kata Ade, diamini Ketua Hima Dikbastrada, Bayu Zainal Ramadan. Sementara itu, Ketua Program Studi PBSS STKIP Muhammadiyah, Kurdi MPd mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa. Ini dilakukan dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan sekaligus memperingati hari besar Islam. \"Banyak masyarakat yang masih dalam perjalanan tidak sempat membatalkan puasa pas bedug magrib. Nah melihat hal itu kami berpikir dan punya inisiatif untuk mengadakan kegiatan ini. Semoga bermanfaat,\" ujarnya. Kendati minuman dan makanan takjil ini ala kadarnya, Kurdi berharap menghasilkan manfaat yang besar. Terutama bagi mereka yang tidak sempat membatalkan puasa sebelum sampai ke rumah. ”Sehingga pas sampai di rumah mereka bisa dengan lahap menyantap makanan dengan sebelumnya salat magrib terlebih dulu,” kata dia. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait