Khawatir Abrasi Sususlan, Warga Tepi Sungai Ciwaringin Mengungsi

Sabtu 08-10-2016,08:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Dua keluarga di Blok Dua RT 01 RW 04 Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, terpaksa mengungsi ke rumah famili. Karena mereka khawatir abrasi susulan, Jumat (7/10). Abrasi sungai Ciwaringin, Senin (3/10) malam lalu, mengancam 10 unit rumah yang berada di tepi tanggul aliran sungai tersebut. Salah seorang warga, Samita didampingi perangkat desa Sepat terpaksa memindahkan peralatan rumah tangganya sebagai antisipasi abrasi susulan. “Sementara ini saya pindahkan ke tempat yang lebih aman. Kami sekeluarga menginap di rumah anak karena khawatir abrasi susulan terjadi lagi,” ujarnya. Abrasi awal pekan lalu menyebabkan tanggul terkikis dan amblas. Saat ini jarak tanggul dengan rumahnya hanya tiga jengkal jari orang dewasa atau sekitar 50 centimeter. Abrasi dengan kedalaman tanggul sekitar 6,5 meter juga menyebabkan tembok rumahnya retak. “Lihat saja keramik rumah juga sudah retak. Semua barang-barang yang ada di dalam rumah kami pindahkan, dan kami tidak tahu meski berbuat apa (menghadapi abrasi, red),” tuturnya. Sementara warga lainnya, Kalis (40) mengaku, jarak bagian belakang rumahnya dengan tanggul hanya tinggal beberapa sentimeter. Kondisi dapurnya juga sudah retak. Setiap malam atau saat turun hujan, sejumlah warga di blok dua ketakutan karena ancaman abrasi susulan. “Yang paling parah selain rumah milik pak Samita juga punya saya. Kalau tidak ada perbaikan permanen, otomatis saya juga bakal mengungsi,” imbuhnya. Sekretaris Desa Sepat, Andi Kuswara menyebutkan, ada 10 unit rumah yang terancam abrasi. Tiga rumah di antaranya sudah dalam kondisi nyaris terseret abrasi, karena jarak tanggul dengan rumah sudah tinggal tiga jengkal lagi. Abrasi sungai Ciwaringin ini mengancam rumah di dua RT di blok Dua. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk sementara menetap di kerabat atau saudara guna mengantisipasi korban. “Dua keluarga mengungsi ke saudaranya entah sampai kapan. Selama ini BBWS belum pernah terjun ke lokasi abrasi. Hanya beberapa perwakilan dari Pemda Majalengka saja baik BPBD dan pejabat lainnya. Sampai saat ini kondisi tersebut dibiarkan,” tegasnya. Berbagai upaya telah diupayakan pemerintah desa agar proposal usulan bantuan segera terealisasi. Namun tidak kunjung direspon hingga bencana abrasi kembali terjadi di tempat yang sama. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait